jpnn.com, JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) baru saja memperingati hari jadinya yang ketujuh, Senin (16/7).
Berbagai harapan dan saran dilayangkan kepada BNPT agar program penanggulangan terorisme berhasil.
BACA JUGA: Antisipasi Terorisme, Pengamanan Objek Vital Ditingkatkan
Salah satu harapan dan saran itu datang dari tokoh kebangsaan Romo Franz Magnis Suseno.
Dia berharap BNPT terus meningkatkan kinerjanya, baik dari sisi pencegahan dan penindakan.
BACA JUGA: WNI Terlibat ISIS Pulang ke Tanah Air, BNPT Dilema
Selain itu, seluruh elemen masyarakat juga diminta mendukung upaya BNPT, terutama dengan mengaktifkan budaya lokal seperti gotong royong dan siskamling.
"BNPT memiliki peran penting dalam memberantas terorisme sampai ke akarnya. Itu tidak akan tercapai tanpa peran penting masyarakat, terutama dalam melakukan pencegahan mulai sistem keamanan lingkungan terbawah," ujar Romo Franz di Jakarta, Rabu (19/7).
BACA JUGA: Anak-Anak dan Perempuan Dominasi WNI yang Gabung ISIS
Menurut dia, terorisme sekarang ini telah menjadi puncak dari segala ancaman keamanan dalam kehidupan bangsa Indonesia yang dilandasi Bhinneka Tunggal Ika.
Karena itu, penanganan terorisme harus lebih ditingkatkan dan dipertegas agar paham tersebut tidak menjangkiti jiwa masyarakat Indonesia.
Menurutnya, BNPT dituntut bisa labih masif dan tegas dalam melakukan penanggulangan terorisme.
Di sisi lain, BNPT juga harus bisa mempertahankan nilai-nilai kemanusiaan.
"Contohnya, bila ada teroris yang ditangkap, maka orang tersebut tetap harus diperlakukan selayaknya manusia dan sesuai dengan hukum yang berlaku di Indonesia," tegasnya.
Saat ini, lanjut Romo Franz, terorisme tidak hanya menjadi ancaman keamanan masyarakat.
Terorisme juga telah menjadi ancaman besar bagi kebinekaan dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Saya sangat setuju dengan program pencegahan yang dilakukan BNPT meski harus terus disempurnakan. Jadi, terorisme harus langsung ditumpas saat masih kecil, jangan dibiarkan sampai besar," imbuhnya.
Romo Franz menambahkan, Indonesia mempunyai benteng ideologi bangsa yang perlu dijaga dan diperkuat dalam menghadapi ancaman tersebut.
Untuk itu, dia mengajak masyarakat menanamkan rasa nasionalisme dengan cara memperdalam ilmu dengan membaca buku serta menonton film yang dapat membangkitkan rasa persatuan.
Hal itu agar dapat tercipta kembali rasa persatuan dan kesatuan. Selain itu, budaya lokal juga perlu kembali digalakkan.
"Saya lihat jiwa gotong royong yang dulu sangat kuat dimiliki masyarakat Indonesia mulai luntur. Padahal, gotong royong itu adalah salah satu perwujudan nilai Pancasila dan sangat efektif untuk memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa, terutama dalam menghadapi serangan budaya asing," pungkas Romo Franz. (jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Wiranto Janji Tak Biarkan BNPT Bekerja Sendiri
Redaktur : Tim Redaksi