Maybank Syariah Prioritas di Indonesia

Sabtu, 18 Desember 2010 – 21:16 WIB
JAKARTA - Maybank Syariah Indonesia (MSI) bertekad menjadi salah satu market leader perbankan syariah di IndonesiaPada 2015, bank asal Malaysia itu berharap menjadi pemimpin di kawasan ASEAN.

CEO Maybank, Dato" Sri Abdul Wahid Omar, mengatakan dalam 5 tahun ke depan, bank ini mengincar market share atau pangsa pasar 8 persen di Indonesia

BACA JUGA: Ganti Logo, Frisian Siapkan Varian Baru

"Pada November 2010, pangsa pasar kami 1,6 persen
Kami baru mendapatkan izin dari BI untuk menjadi bank syariah pada 23 September 2010, dan beroperasi Oktober 2010," ujarnya di Jakarta, kemarin.

Maybank Syariah berencana untuk melakukan ekspansi di Indonesia

BACA JUGA: Tanpa Asing, Indeks Bisa Bangkit

Sebagai langkah awal, MSI berencana melakukan konsolidasi unit usaha syariah Bank International Indonesia (UUS BII) pada tahun depan untuk mendorong pertumbuhan 85 persen per tahun.

Wahid mengatakan dalam lima tahun ke depan MSI membidik peringkat ketiga perbankan syariah di Indonesia
"Kami berharap pertumbuhan mencapai 85 persen pertahun digabung dengan UUS BII untuk mencapai peringkat ketiga terbesar perbankan syariah Indonesia dengan aset Rp 28 triliun," harapnya.

Saat ini pihaknya masih mengevaluasi konsolidasi dengan UUS BII dan diharapkan selesai pada awal tahun 2011

BACA JUGA: Garuda Indonesia Tambah 14 Ribu Kursi

Menurut Wahid, konversi Maybank Indocorp menjadi MSI sejalan dengan tujuan strategis grup Maybank untuk memperluas layanan perbankan syariahnya di tingkat regional.

"Aspirasi kami ingin menjadi bank syariah nomor satu di ASEAN pada 2015Hal ini tidak bisa tercapai tanpa keberadaan kami di Indonesia sebagai pasar terbesar di ASEANKarena di Indonesia punya populasi muslim terbesar jadi penting untuk mencapai populasi kami," harapnya.

Wahid mengakui bahwa Indonesia sebagai negara dengan populasi muslim terbesar menjadi pasar penting yang harus dilayani MSI untuk mencapai aspirasinya menjadi pemimpin di industri perbankan syariahUntuk mencapai pertumbuhan optimis di lima tahun ke depan, Wahid memaparkan MSI lebih fokus pada pembiayaan korporasi, sedangkan ritel menjadi bagian dari UUS BII.

Per November 2010 aset MSI sebesar Rp 1,4 triliun dengan market share 1,6 persenSementara, Wahid mengungkapkan di tahun depan MSI menargetkan aset dapat tumbuh 100 persen menjadi Rp 2,8 triliun.

Presiden Direktur MSI, Baharudin Abd Majid, mengatakan pembiayaan MSI lebih akan ditujukan pada sektor dengan pertumbuhan yang baik, misalnya perkebunan, infrastruktur, otomotif, dan perumahan"Untuk mengembangkan bisnis kita juga menjaga cost of fund yang kompetitif dan mengkapitalisasi kemampuan Maybank, juga membawa ahli keuangan syariah ke Indonesia," ungkapnya(gen)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemerintah Siapkan Insentif untuk Pengusaha SPBU


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler