"Ini mengkhawatirkan, kalau tanggal saja belum tahu, bagaimana dengan teknis pelaksanaannya?" ujar Direktur Lima Jakarta Raya Said Salahudin saat memaparkan hasil surveinya di Kantor Lima, Jl Lautze, Jakarta, kemarin (22/2)
BACA JUGA: PKNU Sebut 30% DPT Fiktif
Dia menyatakan, hasil itu menjadi peringatan serius terhadap kesuksesan pemilu yang tinggal menghitung hari.Sebab, menurut Said, tingkat kerumitan cara pemberian suara pada pemilu kali ini lebih tinggi daripada pemilu sebelumnya
Survei Lima tersebut dilakukan terhadap masyarakat sembilan kota/kabupaten di Jakarta, Jawa Barat, dan sebagian Banten
BACA JUGA: PPP Siap Tinggalkan SBY
Survei pada 5-18 Februari itu mengambil sampel 720 calon pemilihDirektur Eksekutif Lima Nasional Ray Rangkuti menambahkan, fakta rendahnya upaya sosialisasi KPU memang telah menjadi kekhawatiran yang nyata
BACA JUGA: Meuthia Hatta Anjurkan Caleg Perempuan Bersatu
Lembaga penyelenggara pemilu itu dianggap tak memiliki daya inisiatif membuat terobosan berarti"Persepsi mereka bahwa sosialisasi itu hanya iklan di media yang mahalNah ketika anggaran minim atau belum cair, ya sudah tidak melakukan apa-apa," kritiknya.Selain masalah minimnya sosialisasi, efektivitas penyusunan daftar pemilih diukur dalam survei tersebutHasilnya, di antara 63,5 persen responden yang menyatakan sudah terdaftar, hanya 0,75 persen yang berani memastikan hal ituKelompok kecil tersebut berani memastikan dirinya terdaftar setelah mengecek langsung namanya dalam daftar pemilih tetap.
Sebanyak 3 persen responden mengaku belum terdaftar sama sekali setelah mengecek daftar pemilih tetapSisanya, sekitar 33,5 persen, menyatakan tidak tahu apakah dirinya telah terdaftar atau belum.
Menanggapi hasil survei itu, anggota KPU bidang sosialisasi pemilu Endang Sulastri mengakui bahwa sosialisasi yang dilakukan KPU belum sempurnaDalam hal ini, usaha sosialisasi sudah dilakukan, namun gaungnya memang belum menyentuh masyarakat"Mungkin baru terasa dua minggu sebelum pemilihan," kata Endang ketika ditemui wartawan koran ini Minggu (22/2).
Menurut dia, sosialisasi pemilu telah dilakukan secara masifSejak dimulainya pemutakhiran data pemilih, KPU sudah mengingatkan kepada para pemilih untuk proaktif mengecek namanyaSosialisasi itu pun berlanjut pada tahapan lain"Namun, itu juga tidak terlepas dari kendala," kata EndangSebagai contoh, pelaksanaan pilkada terpanjang di Jawa TimurHal itu sedikit banyak mengganggu sosialisasi"Sebab, konsentrasinya terbelah," ujarnya.
Terkait hasil survei, Endang memberikan apresiasi positifDia tak menampik masih banyak kekurangan dan kini hendak dilakukan sosialisasi secara masifKPU juga sudah bekerja sama dengan sekolah menengah, baik umum dan kejuruan, untuk sosialisasi di tingkat pemilih pemula"Tiap satu anggota KPU di kabupaten/kota melakukan sosialisasi di satu sekolah di wilayahnya," jelasnya(dyn/bay/tof)
BACA ARTIKEL LAINNYA... KPU Persulit Diri Sendiri
Redaktur : Tim Redaksi