Dia mengatakan, DPT merupakan kunci pemilihan umum karena nama-nama yang tercantum dalam DPT itu yang nanti yang bisa memberikan suara, baik dalam pemilihan anggota legislatif maupun presiden."Kalau ada nama-nama pemilih fiktif, pasti akan digunakan untuk keuntungan pihak-pihak tertentu untuk memenangkan Pemilu," kata Anam.
Anam menegaskan, ketidakberesan dalam DPT bukan mengada-ada, namun berdasar penelusuran terhadap sejumlah DPT di daerah, yang bermula dari kecurigaan adanya kecurangan dalam pemilihan gubernur di Jawa TimurMelalui piranti lunak (software), kata dia, pihaknya mengecek DPT yang dikeluarkan KPU Jawa Timur dan menemukan nama-nama pemilih fiktif
BACA JUGA: PPP Siap Tinggalkan SBY
Pihaknya juga menemukan kasus yang sama di Jawa Tengah.Modusnya, antara lain, berupa nama dengan nomor induk kependudukan (NIK) sama dalam jumlah banyak, satu NIK dipakai sejumlah nama, sejumlah pemilih dengan NIK yang tidak standar 14 angka."Kalau sekedar kesalahan teknis tidak mungkin sedemikian luas kesalahannya
Dia mengatakan, pada Pilgub Jatim terutama coblos ulang di Bangkalan dan Sampang, ditemukan banyak anak-anak di bawah umur yang memegang surat undangan dari panitia pemilihan dan mereka turut mencoblos
BACA JUGA: Meuthia Hatta Anjurkan Caleg Perempuan Bersatu
Diduga kuat lewat anak-anak itu suara pemilih fiktif disalurkan.PKNU telah memberitahukan penemuan itu kepada sejumlah partai dan dalam waktu dekat mereka akan datang ke KPU untuk meminta penjelasan."Kalau data pemilih fiktif tetap ada di DPT, partai dan Capres yang akan menang sudah jelas
BACA JUGA: KPU Persulit Diri Sendiri
BACA ARTIKEL LAINNYA... NTT Minta Tanggal Coblosan Pemilu Legislatif Digeser
Redaktur : Tim Redaksi