PKNU Sebut 30% DPT Fiktif

Minggu, 22 Februari 2009 – 13:27 WIB
JAKARTA - Ketua Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU) Choirul Anam menyatakan, Daftar Pemilih Tetap (DPT) bermasalah sehingga perlu direvisi."Hampir 30 persen data pemilih dalam DPT itu fiktif," kata Cak Anam di sela-sela pembekalan calon anggota legislatif (Caleg) PKNU di Jakarta, Minggu (22/2).

Dia mengatakan, DPT merupakan kunci pemilihan umum karena nama-nama yang tercantum dalam DPT itu yang nanti yang bisa memberikan suara, baik dalam pemilihan anggota legislatif maupun presiden."Kalau ada nama-nama pemilih fiktif, pasti akan digunakan untuk keuntungan pihak-pihak tertentu untuk memenangkan Pemilu," kata Anam.

Anam menegaskan, ketidakberesan dalam DPT bukan mengada-ada, namun berdasar penelusuran terhadap sejumlah DPT di daerah, yang bermula dari kecurigaan adanya kecurangan dalam pemilihan gubernur di Jawa TimurMelalui piranti lunak (software), kata dia, pihaknya mengecek DPT yang dikeluarkan KPU Jawa Timur dan menemukan nama-nama pemilih fiktif

BACA JUGA: PPP Siap Tinggalkan SBY

Pihaknya juga menemukan kasus yang sama di Jawa Tengah.

Modusnya, antara lain, berupa nama dengan nomor induk kependudukan (NIK) sama dalam jumlah banyak, satu NIK dipakai sejumlah nama, sejumlah pemilih dengan NIK yang tidak standar 14 angka."Kalau sekedar kesalahan teknis tidak mungkin sedemikian luas kesalahannya
Kami curiga ini `by design` dan sistematis," kata Anam.

Dia mengatakan, pada Pilgub Jatim terutama coblos ulang di Bangkalan dan Sampang, ditemukan banyak anak-anak di bawah umur yang memegang surat undangan dari panitia pemilihan dan mereka turut mencoblos

BACA JUGA: Meuthia Hatta Anjurkan Caleg Perempuan Bersatu

Diduga kuat lewat anak-anak itu suara pemilih fiktif disalurkan.

PKNU telah memberitahukan penemuan itu kepada sejumlah partai dan dalam waktu dekat mereka akan datang ke KPU untuk meminta penjelasan."Kalau data pemilih fiktif tetap ada di DPT, partai dan Capres yang akan menang sudah jelas
Siapa? Mereka yang punya akses dan bisa mempengaruhi KPU," katanya.(aj/JPNN)

BACA JUGA: KPU Persulit Diri Sendiri

BACA ARTIKEL LAINNYA... NTT Minta Tanggal Coblosan Pemilu Legislatif Digeser


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler