JAKARTA -- Dampak negative rokok dianggap sangat mempengaruhi kesehatan perempuanMeski tidak menyandang status sebagai perokok aktif, Kementerian Kesehatan (kemenkes) menganggap perempuan menjadi korban terbesar dari adanya dampak negative dari rokok.
"Ini terjadi juga pada perempuan yang menjadi perokok pasif," kata Menkes, Endang Rahayu Sedyaningsih
BACA JUGA: MA Resmi Berhentikan Sementara Asnun
Untuk itu dia mengajak masyarakat untuk tidak merokok selama satu hari pada Minggu (31/5)Endang mengungkapkan, perempuan rentan terhadap penyakit yang timbul akibat rokok
BACA JUGA: RPP Rokok Stagnan
Diantaranya kardiovaskuler, stroke, paru, kanker, dan kelainan kehamilanBACA JUGA: Menkeu Minta Kasus Pajak Dituntaskan
"Sebab efeknya akan lebih kena jika perempuan hidup pada lingkungan perokok aktif," ujarnya saat Jumpa Pers di Kantor Kemenkes, KemarinMenghindarkan perempuan terhadap dampak negative rokok mampu membuat kesehatan diri dan janin mereka apabila sedang hamil.
Kata Endang, Kemenkes tetap mendesak kabupaten/kota dan provinsi untuk memberikan hak tersebut dengan merealisasikan peraturan daerah (perda) kawasan tanpa rokok (KTR)"Saat ini belum semuanya memiliki," ujar Endang.
Dia menyebutkan, sampai saat ini masih 18 kabupaten/kota yang memiliki kebijakan daerah yang mengatur KTRDiantaranya Palembang, DKI Jakarta, Bogor, Surabaya, dan Padang panjang"Kami menilai di Padang panjang patut dijadikan contoh untuk daerah lain," paparnya.
Di daerah tersebut, lanjut Endang, sudah menyelenggarakan KTR di tujuh lokasiYakni sekolah, tempat ibadah, sarana kesehatan, tempat kerja, angkutan umum, tempat rekreasi, dan tempat kegiatan belajar mengajar.
Sementara provinsi yang sudah menerapkan KTR diantaranya, Sumatera Sulatan, Sumatera Barat, Bali, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, DI Yogyakarta, Sulawesi Selatan, NTB, dan NTT.
Endang berharap, jika semua daerah mampu menyelenggarakan KTRMaka hak perempuan dan anak untuk menikmati udara bersih dari asap rokok akan lebih besar"Secara bertahap akan dilaksanakan oleh semua daerah di Indonesia," tandasnya
Sebab, paling banyak perokok aktif adalah laki-lakiJika mereka membiasakan diri untuk tidak merokok pada KTR mampu menyelematkan perempuan dari dampak negative rokok"Termasuk orangtua yang belajar untuk tidak merokok didalam rumah dan lingkungannya," tambah Endang(nuq)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pansel Tak Risaukan Pengacara Koruptor
Redaktur : Tim Redaksi