MCA Terungkap, Hoaks Serang Pemerintah Berkurang

Senin, 12 Maret 2018 – 20:20 WIB
Para anggota Muslim Cyber Army (berkaus tahanan) saat diperlihatkan ke awak media di kantor Ditsiber Bareskrim Polri, Jakarta Pusat, Rabu (28/2). Foto: Elfany Kurniaan/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Adi Prayitno meyakini konten hoaks dan ujaran kebencian buatan Muslim Cyber Army (MCA) bermuatan politis. Tujuannya adalah menggunakan informasi negatif tentang pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) untuk memengaruhi opini publik.

"Isu yang mereka produksi sangat sensitif. Misalnya, pemerintah tak ramah terhadap umat Islam, kriminalisasi ulama dibiarkan, dan lain-lain. Padahal Jokowi aktif merangkul kalangan ulama dengan rajin blusukan ke pesantren-pesantren," ujar Adi kepada JPNN, Senin (12/3).

BACA JUGA: Ini Alasan Ahmad Dhani Tidak Ditahan Kejaksaan

Hanya saja, Adi belum bisa memprediksi kaitan MCA dengan kelompok politik tertentu yang ingin menumbangkan Presiden Joko Widodo di Pemilu 2019 mendatang. Namun, pengajar di UIN Syarief Hidayatullah Jakarta itu mengharapkan kepolisian bergerak cepat dalam menelusuri aktor intelektual di balik MCA.

"Secara umum muatan isu yang diembuskan MCA adalah isu keagamaan untuk memantik emosi umat, terutama umat Islam. Ini sangat berbahaya," katanya.

BACA JUGA: Berkas Lengkap, Ahmad Dhani Digiring ke Kejaksaan

Direktur eksekutif Parameter Politik Indonesia itu juga memuji langkah cepat kepolisian. Sebab, terungkapnya MCA berimplikasi pada menurunnya tingkat penyebaran hoaks, fitnah dan provokasi.

"Sebaran video dan berita berupa kampanye hitam juga kian berkurang. Ini langkah baik memerangi hoaks. Semoga ada efek jera setelah pengungkapan kasus MCA. Orang atau siapapun mestinya jera dengan pengungkapan sindikat jahat ini," pungkas Adi.(gir/jpnn)

BACA JUGA: Zulhas Inginkan Hoaks Diberantas agar Indonesia Cepat Maju

BACA ARTIKEL LAINNYA... Elektabilitas Prabowo Tak Akan Tergerus Foto Terduga MCA


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler