DEPOK - Promovendus Agustian Budi Prasetyo mengatakan, media cetak, khususnya suratkabar, harus menjalin komunikasi aktif dengan pembacanyaCara seperti ini bukan saja akan mempertahankan pembaca, tapi juga menyebarkan pengetahuan secara komprehensif kepada para pembacanya.
"Sayangnya, saat ini media cetak hanya sebatas mempertahankan eksistensi, tanpa membangun komunikasi
BACA JUGA: Bea Masuk Pangan Dibebaskan
Namun begitu, media cetak, khususnya suratkabar, diperkirakan akan tetap eksis, karena memiliki pembaca fanatik di tengah berkembangnya media interaktif digital berbasis internet," kata Agustian Budi Prasetya, saat mempertahankan disertasinya di hadapan tim penguji, para gurubesar FISIP UI, di Kampus UI Depok, Senin (17/1).Disertasi Agustian berjudul "Pembelajaran Organisasional Perusahaan-perusahaan Penerbit Suratkabar: Analisis Karakteristik-karakteristik Dominan Pembelajaran Organisasional, Diferensiasi-Integrasi Struktural, dan Kompetensi di Perusahaan-perusahaan Penerbit Suratkabar Harian di Jakarta”.
Menurut Agustian, yang juga dosen pascasarjana Fakultas Pendidikan Universitas Pelita Harapan, jika ingin terus eksis, media cetak harus memiliki kelebihan-kelebihan yang bisa ditularkan ke media jenis lain
BACA JUGA: Pastikan Tahun ini Premium Tidak Naik
Pembaca tradisional akan tetap membaca media cetak karena bisa menampung informasi yang lebih padat,” kata pria kelahiran Solo, 16 Agustus 1966 ini.Lebih jauh, Wakil Ketua Umum Yayasan warna-Warni Indonesia ini menyarankan, ke depan media cetak harus bisa memajukan gerakan moral
BACA JUGA: Program Ketahanan Pangan Ditentang Kada
“Saat ini saya melihat media massa sebatas menginformasikan berita secara parsial,” kata Agustian dalam disertasinya.Padahal, yang lebih penting dari itu, adalah orientasi yang bersifat jangka panjang dan pemetaan perusahaan suratkabar dalam menyejajarkan diri dengan era digitalisasi.
Sementara itu promotor Agustian Budi Prasetyo, Profesor Martani Huseini mengatakan, disertasi Agustian amat penting dan cukup langka dibahas para peneliti dan bisa menjadi rujukan untuk melihat perkembangan perusahaan suratkabar di Tanah Air.
“Kajian ini sangat penting untuk memetakan perusahaan-perusahaan suratkabar di IndonesiaFaktanya, ada yang sangat serius, dan ada yang hanya ingin terbit saja,” katanyaDisebutkan, Agustian Budi Prasetyo merupakan Doktor ke-62 pada Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis Fisip UI.
Di akhir sidang terbukanya, Tim Penguji yang terdiri dari Eko Prasodjo (Ketua Tim), Azhar Kasim, Sudarsono Harjosoekarto, Andreo Wahyudiatmoko, dan Budiarto Soebroto masing-masing sebagai anggota, memberi nilai sangat memuaskan.
Sidang terbuka Agustian Budi Prasetyo dihadiri antara lain pengusaha yang juga pemilik sejumlah media, Aburizal Bakrie, mantan Ketua umum Partai Golkar Akbar Tandjung, mantan Dubes RI untuk Brasil Ibrahim Ambong, sejumlah anggota DPR, dan politisi serta kalangan peneliti(fas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... DPR Desak Peranan Bulog Dikuatkan
Redaktur : Tim Redaksi