jpnn.com, JAKARTA - Peneliti dari University of Kansas menerbitkan sebuah penelitian di jurnal Information, Communication & Society tentang topik media sosial.
Dalam studi pertama mereka, para peneliti menemukan bahwa akses media sosial tidak membatasi atau mengurangi jumlah pengguna untuk menghabiskan waktu bermakna dengan teman dan keluarga mereka.
BACA JUGA: Bamsoet Dorong Politikus Golkar Peduli Medsos dan Big Data
Fakta ini bahkan lebih menarik, mengingat partisipan yang diteliti menggunakan jejaring media sosial besar yang melonjak popularitasnya, termasuk Facebook.
"Selama masa adopsi media sosial yang sangat cepat dan perubahan sangat kuat dalam penggunaan, Anda tidak melihat penurunan tiba-tiba dalam kontak sosial langsung orang," kata Profesor Ilmu Komunikasi Associate Jeffrey Hall, seperti dilansir laman Care2.
BACA JUGA: Data Facebooker Bocor, APJII Dorong Medsos Ala Indonesia
Studi pertama ini berfokus pada Generasi X. Sedangkan studi kedua mencakup setengah orang dewasa dan setengah mahasiswa.
"Apa yang kami temukan adalah bahwa penggunaan media sosial oleh masyarakat tidak memiliki hubungan dengan siapa mereka berbicara pada hari itu dan media apa yang mereka gunakan untuk berbicara dengan orang-orang di kemudian hari," jelas Hall.
BACA JUGA: Centang Biru di Twitter Segera Bisa Dimiliki Semua Akun
Tidak ada indikasi bahwa keterlibatan media sosial mengurangi jumlah waktu yang dihabiskan orang lain secara sosial termasuk waktu yang dihabiskan di telepon.
Maraknya media sosial tentu memiliki kelebihan dan kekurangan. Satu hal yang para peneliti temukan adalah mereka akhirnya bisa mulai menghilangkan anggapan bahwa pengguna beralih ke orang yang tidak sehat hanya karena mereka menggunakan media sosial.
Potensi risiko psikologis atau sosial jangka panjang dari penggunaan media sosial kemungkinan akan terus diselidiki.
Tapi, untuk saat ini, kita bisa dengan tenang mengetahui bahwa platform yang kita andalkan begitu banyak tidak secara langsung menyebabkan orang berubah menjadi zombie antisosial.(fny/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Konflik SARA Pecah, Sri Lanka Blokir Facebook dan WhatsApp
Redaktur & Reporter : Fany