BACA JUGA: Amien Rais: PAN Harus Tinggalkan SBY
Mega kini memerintah para kader dan calegnya untuk mengawasi pembagian BLT itu
BACA JUGA: Hadar: Pemilu Jujur dan Adil jika Ada Keajaiban
"Karena ini (BLT) diputuskan bersama-sama di DPR, kami sebagai oposisi ingin mengawal, memantau, dan mengawasi BLT itu agar benar-benar sampai kepada yang berhak," kata ketua umum PDIP itu di kediaman pribadinya, Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat, Selasa (24/3)
Apakah program itu perlu sekalian dihentikan" "Kalau dihentikan, nanti saya dibilang tidak punya rasa kemanusiaan," jawabnya
BACA JUGA: DPT Kacau, Jual Beli Suara Marak
Megawati merasa penolakannya terhadap BLT telah dibiaskan seolah-olah dirinya tidak berempati dengan masyarakat yang tengah diimpit kesulitan ekonomi."Sepertinya saya ini tidak pernah hidup susah, tidak tahu pentingnya BLTJangan dibiaskan begituSaya hanya ingin masyarakat diberi haknya dengan baik," ujar istri Taufiq Kiemas itu.
Megawati mengatakan, dirinya justru mengampanyekan agar mekanisme pembagian BLT dilakukan dengan lebih bermartabatJatah per orang juga jangan ada yang dipotong"Ibu-ibu berdesak-desakan, menjerit-jerit, sampai ada yang pingsanIni yang membuat saya tersentuhApa begitu caranya menunjukkan ini lho ada bantuan," ujarnya.
Dia menegaskan, BLT bukan program prioritasIdealnya, kata Megawati, dana BLT yang sangat besar diberikan kepada kelompok-kelompok masyarakat"Tanyakan keperluan di desanya apaApa mau membetulkan jalan atau MCKJadi, sasarannya tepat guna," tegasnya.
Megawati juga mengingatkan agar program BLT tidak dimanipulasi sebagai komoditas politik partai pendukung pemerintah dengan mengklaim sebagai programnyaApalagi, pada 2009 ini program itu digulirkan saat menjelang pelaksanaan pemilu.
"BLT untuk masa sekarang yang anggarannya Rp 23 triliun itu seharusnya dikeluarkan JanuariMengapa hari-hari kampanye begini baru digempur," protesnya.
Ketua DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum menyambut positif keinginan PDIP untuk ikut mengawasi pelaksanaan pembagian BLTApalagi, imbuh dia, Partai Demokrat sejak awal sudah mengawasi pendistribusiannya.
"Kami senang sekarang punya teman baru untuk membantu memastikan implementasi yang baik," kata mantan Ketum PB HMI itu, lantas tertawa.
Menurut Anas, PDIP sudah mulai menyadari kekeliruannya dalam memandang BLT"Jadi, secara tidak langsung, itu menjadi pengakuan diam-diam PDIP bahwa BLT adalah program yang benar dan bermanfaat," katanya(pri)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kerja KPU Baru Sebatas Menghitung Hari Pemilu
Redaktur : Tim Redaksi