BACA JUGA: Puan Atau Pram, Gantikan Megawati?
Sinyal Mega bakal memberikan kesempatan kepada generasi muda sudah munculBACA JUGA: Kader Muda Tolak Munaslub Golkar
Isyarat itu, ungkap Budiman, sudah didengar sejak 2006."Kalau Ibu Mega masih mau memperpanjang lagi (menjadi Ketum PDIP, Red), nggak mungkin beliau ngomong soal regenerasi
BACA JUGA: Jamkesmas Masih Amburadul !
"Seperti terbit dan terbenamnya matahari, proses muda menjadi tua, atau anak kecil tumbuh menjadi besar," ujar aktivis yang pernah di penjara pada era Orba itu.Megawati, jelas Budiman, memahami proses regenerasi itu bagian dari keharusan sejarah, alam, dan dinamika masyarakat yang sudah tak terhindarkanKetua Dewan Pertimbangan Pusat (Deperpu) PDIP Taufiq Kiemas juga pernah mengatakan, kalau mau punya "napas panjang", organisasi harus digerakkan orang-orang muda.
"Tapi, pembicaraan soal ini tentu harus di kongresTidak bisa kasak-kusukTidak gentlemen itu namanya," kata Budiman.Menurut dia, regenerasi kepemimpinan bukan sekadar "ganti kulit" atau orangNamun, harus ada transfer nilai dan pemahaman perjuanganArtinya, harus dibarengi proses kaderisasiKarena itu, regenerasi parpol tidak boleh didasarkan kepada ikatan darah biru atau sentimen anggota keluarga politik terkenal"AD/ART membuka kesempatan bagi siapa pun yang bisa memenuhi syarat-syarat ideologi dan administrasi," tandasnya.
Hasto Kristiyanto mengatakan, proses dan sistem regenerasi di PDIP sangat sehatKader-kader muda diberi ruang yang sangat besarDia menyebutkan, semangat regenerasi sistemis itu sudah terjadi sampai ke DPR pada 2001 dengan mendorong peran-peran politik kader muda PDIP.
"Ada saya, Ganjar Pranowo, Aria Bima, Bambang Wuryanto, dan Maruarar Sirait yang aktif di fraksiSemua ini masih satu rangkaian dengan strategi organisasi untuk menyiapkan kepemimpinan baru di partai," jelas anggota DPR ituBahkan, imbuh Hasto, pada 2005, Pramono Anung yang menjadi Sekjen PDIP adalah Sekjen partai termuda.
Terkait soal kepemimpinan puncak PDIP, Hasto menyebutkan, keputusannya berada di tangan kongresTapi, bila memutuskan tidak bersedia lagi naik sebagai Ketum PDIP, Hasto berharap agar Megawati tetap berada di struktural partai"PDIP masih membutuhkan kehadiran Megawati," katanyaRuang yang bisa diisi, ungkap Hasto, adalah ketua Dewan Pertimbangan Pusat (Deperpu) PDIP dengan tambahan kewenangan khusus sesuai tantangan yang dihadapi PDIP.
"Kehadiran Megawati sangat diperlukan ketika banyak partai politik diintervensi kekuasaan," tandasnyaDia beralasan, di PDIP sekarang tidak ada orang yang komitmentnya terhadap ideologi Pancasila 1 Juni, kebangsaan, kebinekaan, dan pluralisme sekuat Megawati."Regenerasi bukan semata-mata tampilnya pemimpin mudaTapi, juga harus memastikan nilai-nilai dasar ideologi yang diwarisi dari founding fathers tetap terjaga," kata Hasto.
Ketua DPP PDIP Maruarar Sirait mengatakan, regenerasi kepemimpinan di suatu organisasi memang proses alamiah yang pasti terjadiMeski begitu, prosesnya harus tetap bersandar kepada aspirasi, kemampuan, dan kebutuhan organisasi."Sepanjang pengetahuan saya, aspirasi mayoritas kader struktural maupun simpatisan masih menginginkan Ibu Megawati sebagai ketua umum PDIPTapi, semua tentu diserahkan kepada beliau," kata Maruarar.
Menurut dia, konsistensi ideologi dan investasi sosial politik Megawati kepada PDIP begitu besarBahkan, soliditas internal partai, mulai pemilu legislatif hingga pascapilpres, tak terlepas dari faktor kepemimpinan MegawatiFakta-fakta itu membuktikan kepemimpinan Megawati bisa diterima semua jaringan dan massa PDIP"Itu bukan pekerjaan setahun dua tahun untuk bisa menjaga kesolidan," tegas putra politikus senior Sabam Sirait itu
Maruarar menegaskan, setiap parpol mempunyai sejarah dan kultur yang tidak samaKarena itu, agenda regenerasi harus mempertimbangkan semua aspek spesifik secara matang"Ibu Mega sangat mencintai partai iniBeliau pasti akan memberikan yang terbaikAnak muda itu sabar saja, harus ada kesantunan dan etika politik," tuturnya, lantas tersenyum(pri)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Telat Lunasi BPIH, Masuk Daftar Tunggu
Redaktur : Tim Redaksi