Megawati Minta Haluan 100 Tahun Era Bali Tetap Utamakan Lahan Subur

Sabtu, 06 Mei 2023 – 15:42 WIB
Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Megawati Soekarnoputri meminta haluan pembangunan 100 tahun Bali tetap mengutamakan keberadaan. Foto: BPIP

jpnn.com, BALI - Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Megawati Soekarnoputri mengatakan pentingnya membuat peta jalan atau roadmap pembangunan jangka panjang Bali untuk kesejahteraan masyarakat Pulau Dewata itu.

Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Megawati di sela-sela acara Seminar bertajuk “Haluan Pembangunan Bali Masa Depan 100 Tahun Bali Era Baru 2025-2125” di Trans Resort, Seminyak, Bali, Jumat (5/5).

BACA JUGA: BPIP Tegaskan Penerbitan Buku Bahan Ajar Pendidikan Pancasila Tidak Boleh Dimonopoli

Presiden Kelima itu melihat adanya degradasi atau perbedaan yang dirasakannya sejak tahun 1954an sampai 2023, tentang nuansa di Bali.

Demi menjaga nilai-nilai budaya dan kearifan lokal, Ketua Umum PDIP itu meminta Gubernur Bali I Wayan Koster untuk membuat peta jalan jangka panjang.

BACA JUGA: Analisis Ekonomi Wacana Kenaikan Bipih 2023

“Saya melihat sangat sejuk tapi hangat dan kalau kami (bersama proklamator Ir. Soekarno) dari Denpasar kalau mau menginap ke Tampaksiring itu yang menurut saya, saya sudah kehilangan ini, melihat sawah menguning, lalu sayup-sayup saya dengar kalau ga suara suling," kata Megawati.

Dia meminta haluan pembangunan 100 tahun Bali tetap mengutamakan keberadaan lahan subur.

BACA JUGA: BPIP Bekali Paskibraka Sebagai Calon Duta Pancasila

Sebab, bu Mega tidak ingin Pulau Dewata tersebut hanya berfokus pada pembangunan infrastruktur atau perhotelan.

"Berhenti konversi tanah subur. Itu masih harus masuk catatan. Bagaimana petaninya, rakyatnya nanti mau dikasih makan apa? Bali ini subur, awas, lho, kalau enggak bikin Perda konversi tanah itu," tuturnya.

Dia mengingatkan kepada pejabat dan rakyat Bali agar tidak terlalu terpesona dengan wisatawan asing.

Bukan soal anti-asing, tetapi dirinya tidak ingin rakyat setempat tidak memiliki tempat sehingga malah tersingkirkan.

"Ya, dong, supaya rakyat Bali itu makmur dan sejahtera," tegasnya.

Sementara itu, Gubernur Bali I Wayan Koster, menyampaikan peta jalan Haluan Pembangunan Bali 100 kedepan ini merupakan tugas langsung dari Prof. Dr. (H.C.) Hj. Megawati Soekarnoputri.

Tujuan membuat pete itu agar Bali dapat maju sekaligus senantiasa mempertahankan kearifan lokalnya dalam 100 tahun ke depan.

“Sebagai Pemimpin Bali, saya memiliki tanggungjawab besar secara Niskala-Sakala, yang mewujud dalam keharusan bertindak untuk menyusun konsep Bali masa depan sebagai haluan pembangunan Bali dengan arah dan strategi yang jelas, terukur, dan berdimensi jangka panjang sampai 100 tahun ke depan," ujar Koster.

Dia menyampaikan dirinya siap dan telah memetakan tiga arus utama dalam pembangunan  Bali, yaitu senantiasa berlandaskan pada alam, manusia, dan kebudayaan.

Sejalan dengan tiga aspek itu, dia juga menekankan pentingnya menarik isu tersebut pada tri samaya, yaitu atita (masa lalu), wartamana (masa kini), dan Anagata (masa depan).

Konsep Bali masa depan dirancang sesuai dengan pola Tri Samaya, yaitu atita (masa lalu), wartamana (masa kini), dan Anagata (masa depan).

Konsep Bali masa depan ini berisi untaian peradaban Bali tempo dulu (Atita), pencapaian Bali masa kini (Wartamana), dan Bali masa depan (Anagata), sampai tahun 2125.

“Untaian peradaban ini merupakan alur konsep tesis, antitesis, dan sintesis serta alur proses romantika, dinamika, dan dialektika yang terkait dengan Alam, Manusia, dan Kebudayan Bali," ucanya.

Koster menegaskan haluan pembangunan Bali masa depan, 100 tahun Bali era baru hendaknya dilaksanakan dengan spirit nilai-nilai kearifan lokal; gilik-saguluk, para-sparo, salunglung, sabayantaka, sarpana ya..

Dia mengajak semua pihak agar terlibat aktif dalam kemajuan Bali.

“Semua pihak agar berpartisipasi aktif, solid bergerak, dengan meneladani ajaran Bung Karno, yakni: bergotong-royong; pembantingan tulang bersama, memeras keringat bersama," tuturnya.

Senada dengan itu, Wakil Kepala BPIP, Dr. Drs. Karjono, mendorong terwujudnya pengimplementasian program-program haluan pembangunan Bali demi kemajuan dan kesejahteraan rakyat Indonesia.

“Kami juga sangat mengharap betul program-program implementasi daripada haluan pembangunan Bali masa depan ini melahirkan Desa-Desa Pancasila, Kampung Pancasila, Desa Mandiri," kata dia. (jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?

BACA ARTIKEL LAINNYA... Wakil Kepala BPIP: Penulisan BTUPP Wajib Berdasarkan Pancasila Sejati


Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Dedi Sofian, Dedi Sofian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler