Melambat, Kredit UMKM Hanya Tumbuh 7,33 Persen

Rabu, 26 Juni 2019 – 01:54 WIB
Ilustrasi pelatihan UMKM. Foto: Radar Bromo/JPNN

jpnn.com, BALIKPAPAN - Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw-BI) Muhamad Nur mengatakan, kredit usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Kalimantan Timur pada triwulan pertama 2019 tumbuh sebesar 7,33 persen year-on-year (yoy).

Pertumbuhan tersebut sebenarnya melambat dari triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 8,23 persen (yoy).

BACA JUGA: Strategi Hipmi Tingkatkan Jumlah Pengusaha Milenial

Namun, kredit UMKM memiliki pangsa sebesar 21,75 persen dari total kredit Kaltim pada triwulan I 2019.

BACA JUGA: Sikap Lion Air dan Citilink soal Penurunan Harga Tiket Pesawat

BACA JUGA: Transaksi Nontunai Triwulan Pertama 2019 Tembus Rp 15,53 Triliun

Angka tersebut sedikit meningkat dari triwulan sebelumnya yang memiliki pangsa 21,19 persen.

“Walaupun mengalami perlambatan secara penyaluran, secara pangsa pasar kredit UMKM terus menunjukkan kinerja baik,” katanya, Senin (24/6).

BACA JUGA: Berita Duka, Ahmad Setiawan Meninggal Dunia

Dia menjelaskan, pergerakan pangsa kredit UMKM di Kaltim dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan peningkatan yang signifikan.

Rasio penyaluran kredit UMKM Kaltim selalu berada di atas level minimum rasio kredit UMKM sesuai peraturan BI.

Peraturan BI mewajibkan rasio kredit UMKM terhadap total portofolio kredit perbankan sebesar 20 persen.

“Kaltim selalu mencatatkan penyaluran di atas 20 persen. Hal itu menunjukkan bahwa penyaluran kredit untuk UMKM sudah sangat baik. Namun tetap harus terus ditingkatkan,” ujarnya.

Menurut Nur, dengan kinerja apik tentunya akan diimbangi dengan risiko yang turut meningkat.

Hal itu tecermin dari non-performing loan (NPL) kredit UMKM Kaltim yang mengalami peningkatan dari 5,75 persen pada triwulan sebelumnya menjadi 6,18 persen pada triwulan pertama 2019.

Berdasarkan lapangan usaha, NPL kredit UMKM tertinggi dialami oleh sektor listrik, gas, dan air sebesar 28,78 persen, dan diikuti oleh sektor konstruksi sebesar 18,20 persen.

“Berdasarkan jenis penggunaannya, kredit UMKM di Kaltim pada triwulan pertama 2019 masih didominasi oleh jenis kredit modal kerja,” ujarnya.

Dia menjelaskan, kontribusi kredit UMKM di dalam perbankan Kaltim tentunya sangat penting.

Dengan permodalan yang baik maka semakin banyak Kaltim bisa menciptakan wirausahawan baru. UMKM juga turut membantu menurunkan jumlah pengangguran.

Sebab, dengan mengembangkan UMKM maka secara otomatis akan membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat.

Hal itu tentu saja dapat membantu pemerintah dalam program menurunkan angka pengangguran di Kaltim.

“UMKM paling tahan diterpa krisis ekonomi sehingga jika pangsa pasar kredit UMKM terus tumbuh, permodalan semakin baik yang berujung pada kesejahteraan masyarakat,” pungkasnya. (ctr/tom/k15)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jumlah UMKM Bertambah 30 Persen Setiap Tahun


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler