JAKARTA - Rentetan keterlambatan pemulangan jamaah haji Indonesia dari Arab Saudi mulai mendapat respons dari pemerintahKementerian Agama (Kemenag) sebagai operator tunggal pelayanan ibadah haji di tanah air mengungkapkan bahwa keterlambatan pemulangan terkait dengan menumpuknya antrean jamaah haji di bandara King Abdul Aziz, Jeddah
BACA JUGA: Satgas Dukung KPK Ambil Alih Kasus Gayus
Selain itu, faktor lain yang cukup mengganggu adalah lambatnya pelayanan imigrasi di salah satu bandara terbesar di Timur Tengah itu"Karena itu saya meminta pemerintah Arab Saudi memperbaiki dan menerapkan standarisasi dalam pelayanan haji, khususnya yang terkait layanan keimigrasian," ujar Menteri Agama (Menag) Suryadharma Ali usai memantau pelaksanaan tes CPNS Kemenag di Gelora Bung Karno, Jakarta, Rabu (24/11) kemarin
BACA JUGA: Hassan Wirajuda Tidak Takut RMS
Permintaan itu menyusul banyaknya kasus keterlambatan pelayanan jamaah haji Indonesia yang tiba maupun pulang dari Arab Saudi
Menag mengatakan, penyebab keterlambatan itu ada dua hal
BACA JUGA: Kasus Century, KPK - DPR Adu Argumen
Pertama karena pesawat Garuda yang menjemput jamaah dari Jakarta ke Jedah, datang terlambatKedua, pelayanan imigrasi di bandara Arab Saudi tidak cepat"Tahun depan kami berharap imigrasi Arab Saudi mau berbenah dan meningkatkan pelayanan," tegas Menag yang didampingi Sekretaris Dirjen Haji, Abdul Ghafur DjawahirKetua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu mengatakan, akibat pelayanan Garuda dan pihak imigrasi yang kurang maksimal jamaah mengalami keterlambatan antara tujuh hingga 13 jamTak terkecuali Suryadhama Ali yang juga ikut mengalami keterlambatan sampai sembilan jam."Saya sendiri sewaktu pulang dari Jedah ke Jakarta, menggunakan pesawat Garuda terlambat sampai sembilan jamJadi saya tau rasanya menjadi jamaah dan pantas jika mereka marah," ucap dia.
Terkait pelayanan imigrasi oleh pemerintah Arab Saudi, menag meminta agar mereka menambah jumlah gate untuk memproses dokumen jamaah yang baru tiba di bandaraSelain itu petugas imigrasi juga harus lebih disiplin, sehingga proses dokumen bisa lebih cepat"Rata-rata sekarang untuk satu pesawat yang isinya sekitar 400 jamaah, membutuhkan tiga jam proses dokumen imigrasiItu belum termasuk menunggu pesawat datang dan lain sebagainya," papar Suryadharma.
Sehingga menurut Menag, pemerintah Saudi perlu menerapkan satu standar pelayanan untuk proses imigrasi iniMenag yang menjabat Amirul hajj musim haji tahun ini menceritakan kepulangannya dari Jedah ke Jakarta pada 20 November lalu
Awalnya, kata dia, rombongan Menag dijadwalkan berangkat pukul 19.50 waktu setempat dan mereka pun tiba satu jam lebih awal di bandaraNamun, tanpa alasan yang jelas, penerbangan diundur menjadi pukul 00.00Kemudian untuk kali kedua penerbangan kembali diundur pukul 00.30
"Kemudian saya cek lagi ke petugas Garuda, katanya pesawat sudah tibaTapi diundur lagi pukul 01.00Benar-benar tidak ada kepastian dan akhirnya saya baru take off dengan pesawat garuda pada pukul 05.30Jadi sekitar sembilan jam lebih saya harus menunggujadi sempurna lah," tandas Menag.
Menag membayangkan kejadian itu menimpa para jamaah haji yang rata-rata sudah berusia lanjut"Kasihan jamaah haji kita kalau harus menunggu di bandara selama ituJadi harus ada perbaikan dari maskapai dan imigrasi Arab Saudi," tegasnya(zul)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Syekh Puji Diganjar 4 Tahun Penjara
Redaktur : Tim Redaksi