JAKARTA - Pemerintah meminta semua pihak tidak terpancing dengan sejumlah insiden kekerasan bermotif agama yang terjadi di Tanah AirKementerian Agama (Kemenag) menyatakan, kekerasan yang terjadi di pondok pesantren Al Ma?hadul Islam Yayasan Pesantren Islam (YAPI) tidak termasuk insiden agama dan murni kriminal karena hanya merupakan tawuran
BACA JUGA: Capai Lima Kesepakatan
"Laporan yang saya terima, itu bukan soal agama, tapi tawuran biasa," ujar Menteri Agama (Menag) Suryadhama Ali usai menghadiri peluncuran buku di Hotel Sahid Jaya, Jakarta, Rabu (16/2) kemarin.
Surydharma menjelaskan penyerangan di Pasuruan terjadi ketika puluhan santri bermotor baru saja kembali dari mengikuti pengajian di Singosari, Malang
BACA JUGA: JAI Tuding Fatwa MUI Jadi Pemicu Penyerangan
Pertemuan dua kelompok pemuda ini kemudian memicu saling ejek dan terjadilah tawuranSecara terpisah, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Maruf Amin menyesalkan insiden kekerasan tersebut
BACA JUGA: Kasus Syamsul Besar, ICW Maklumi KPK Lamban
Menurut dia, sebagai sesama santri harusnya perbedaan tidak diselesaikan dengan kekerasan melainkan edngan dialogMaruf mengatakan, Islam tidak memberikan toleransi segala kekerasan yang mengatasnamakan perbedaan dalam IslamKarena seperti disabdakan Rasulullah SAW perbedaan dalam Islam sesungguhnya merupakan rahmat"Segala pelanggaran ini harus diproses secara hukum," katanya.Sedikitnya empat santri Yapi di Desa Kenep, Kecamatan Beji, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, mengalami luka di bagian kepala akibat serangan kelompok tak dikenalKeempat santri itu kini menjalani perawatan di rumah sakit di Bangil karena mengalami luka serius di bagian kepalaKeempat korban adalah Miqdad (17), siswa kelas II SMA; Abultaz alias M Baraqbah (19), siswa kelas III SMA; Ali Reza (15), siswa kelas I SMA; dan Abdul Qadir (15), siswa kelas I SMASelain empat santri, dua penjaga kompleks Yapi turut menjadi korban dalam insiden tersebutMereka adalah Syaroni dan Shoir yang mengalami luka pada bagian kepala.
Penyerangan tersebut juga mengakibatkan kaca ruang penjagaan pondok pesantren yang berlokasi di Jalan Raya Bangil-Pandaan, Kabupaten Pasuruan, itu hancur berkeping-keping(zul)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Alumni Sekolah Pamong Praja Ingin Masuk Rekor MURI
Redaktur : Tim Redaksi