Menakar-nakar Kandidat Menteri Keuangan

Darmin Tegas, Armida Luwes terhadap DPR

Rabu, 19 Mei 2010 – 10:50 WIB

PENGGANTI Sri Mulyani Indrawati sebagai menteri sudah ditentukan Jumat, 14 Mei laluPublik tinggal menunggu pengumuman

BACA JUGA: Kubu Salah Satu Calon Bikin Berang Pengamat

Siapa dia? "Profesional, kredibel, dan bisa melanjutkan reformasi birokrasi," kata Menko Perekonomian Hatta Rajasa.

Profil sebagaimana disebutkan Hatta Rajasa itu memunculkan berbagai spekulasi
Menteri dari PAN itu hanya tersenyum setiap disodori nama kandidat Menkeu

BACA JUGA: Moratorium TKI Malaysia Dicabut

"Saya tidak mau berspekulasi," ujarnya sambil menghindar.

Setidaknya, ada lima kandidat yang meramaikan bursa calon Menkeu
Yakni, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Armida Alisjahbana, Pejabat Sementara (Pjs) Gubernur Bank Indonesia (BI) Darmin Nasution, Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Anggito Abimanyu, Dirjen Anggaran Kementerian Keuangan Anny Ratnawati, dan Direktur Utama Bank Mandiri Agus Martowardojo.

Di antara lima kandidat tersebut, Darmin dinilai sebagai sosok yang paling ideal oleh banyak pihak

BACA JUGA: Teliti Anggaran Haji, KPK Konsultasi ke DPR

Selain kemampuan yang mumpuni di bidang keuangan, pengalamannya sebagai birokrat sudah terujiMulai Dirjen Lembaga Keuangan (2000?2005), ketua Bapepam-LK (2005?2006), hingga Dirjen Pajak (2006?2009).

Namun, keunggulan pria kelahiran Tapanuli, 21 Desember 1948, itu justru ada pada ketegasanDi balik penampilan yang kalem dan murah senyum, pria berkacamata tersebut dikenal lugas, bahkan cenderung tak kenal kompromiCerita tentang kelugasan dan ketegasan doktor ekonomi dari Universitas Paris, Sorbonne, Prancis, tersebut sudah sering terdengar.

Salah satunya terlihat saat kasus bailout Bank Century mencuatPada proses bailout Bank Century, Darmin memang sering ikut rapat Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK)Sebab, saat itu dia juga menjadi komisaris Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) yang mengambil alih Bank Century"Kalau nakal, hajar saja," begitu ucap Darmin dalam rekaman rapat saat mendengar paparan mengenai ulah Robert Tantular yang menggelapkan dana para nasabah bank tersebut.

Kala rapat dengan DPR pun, Darmin tidak berbasa-basiItu terlihat saat dia menjalani fit and proper test untuk mengisi posisi deputi gubernur senior BI yang ditinggalkan oleh Miranda SGoeltom tahun lalu

Pertanyaan bertubi-tubi dari para anggota Komisi XI DPR dia jawab dengan lugasTiba-tiba, di tengah rapat Darmin menyela, "Maaf, Bapak Pimpinan (rapat), apakah saya boleh merokok, sudah nggak tahan" Sontak, para anggota dewan saling pandangNamun, sejurus kemudian, ruang rapat langsung riuh dengan tawa.

"Silakan, Pak Darmin," kata Hafiz Zawawi, ketua Komisi XI DPR saat ituDarmin yang perokok berat tersebut langsung mengeluarkan rokok putihnya, menyalakan korek api, lalu menyulut rokok tersebutSetelah itu, hingga fit and proper test selesai, asap rokok terus mengepul.  Ditanya soal kesiapan menjabat Menkeu, Darmin menjawab secara normatif"Saya kan tidak pernah cari jabatanTapi, kalau diberi amanat, saya nggak bisa menghindar," papar Darmin.

Direktur Eksekutif Indef Ahmad Erani Yustika menilai, Darmin memang sosok paling ideal untuk mengisi kursi Menkeu"Pak Darmin punya ketegasan, kemampuan di bidang keuangan, dan skill komunikasi politik yang mumpuniKombinasi itu menjadikan dia paling ideal," terang dia.

Meski begitu, belum tentu Darmin melenggang ke kursi MenkeuSebab, saat ini tenaganya juga dibutuhkan di Bank IndonesiaBahkan, Darmin digadang-gadang sebagai calon tunggal gubernur Bank Indonesia.

Dengan pertimbangan tersebut, sangat mungkin Armida menggantikan Sri MulyaniApalagi, santer disebut-sebut pengganti Sri Mulyani juga perempuanSebab, Presiden SBY ingin mempertahankan proporsi keterwakilan perempuan di Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II.

Sebelum menjadi menteri, Armida tidak begitu dikenal publikJika dibandingkan dengan kandidat lain, profil Armida memang punya kesamaan dengan Sri MulyaniSebelum menjabat Menkeu untu menggantikan Jusuf Anwar pada Desember 2005, Sri Mulyani juga menjabat menteri PPN/kepala Bappenas, jabatan yang saat ini disandang Armida.

:POLLING Sri Mulyani dan Armida pernah sama-sama berkarir sebagai konsultan Bank DuniaSri Mulyani pernah menjadi konsultan lembaga donor AS atau USAID dan Armida menjadi konsultan lembaga donor Australia atau AusAIDBahkan, beberapa informasi menyebut, Armida merupakan sosok yang direkomendasikan oleh Bank Dunia untuk menggantikan Sri Mulyani

Dua perempuan itu juga sama-sama meraih gelar doktor di ASSri Mulyani meraih gelar di University of Illinois, Armida mendapatkannya dari University of WashingtonBahkan, dari sisi akademis, Armida lebih mentereng karena sudah menyandang gelar profesor dan menjadi guru besar di Universitas Padjadjaran, Bandung

Memang, dari segi ketegasan, Armida dinilai kurangArmida sangat kalem, murah senyum, bertutur bahasa lembut, dan sangat keibuanBahkan, setiap tampil di depan publik, Armida selalu mengenakan rok panjang

Namun, Armida cukup luwes berkomunikasi dengan DPRWakil Ketua Komisi XI DPR Melchias Mekeng mengakui hal itu"Bu Armida bagusDari segi kemampuan, dia sudah jelas punyaDengan DPR pun, baik komunikasinyaSelama ini, tidak ada masalah, kan," ungkap dia.

Perempuan kelahiran Bandung, 16 Agustus 1960, itu juga siap jika ditugasi untuk menggantikan Sri Mulyani"Posisi saya saat ini kan masih menteri PPN/kepala Bappenas, yang juga membantu presidenJadi, saya bukan orang bebasKalau saya dipindahkan, saya harus siap," ucap dia.

Jika mencari Menkeu perempuan yang tegas, pilihannya adalah AnnyDirjen Anggaran Kemenkeu itu memang dikenal cukup tegas di lingkungan Kemenkeu.

Doktor ekonomi lulusan Institut Pertanian Bogor (IPB) tersebut juga dinilai sebagai ekonom tengah yang bisa menjembatani kepentingan sektor keuangan dan riil oleh banyak pihakAnny yang menjadi salah seorang penguji disertasi doktoral Presiden SBY di IPB itu pun disebut-sebut cukup dekat dengan kalangan istanaApalagi, perempuan yang baru dilantik sebagai komisaris Pertamina tersebut masuk dalam tim penyusun pidato-pidato Presiden SBY.

:TERKAIT Salah satu kekurangan, mungkin, Anny belum dikenal luas oleh publik dan pasarKiprahnya di tingkat internasional juga kurang terdengarAnny memang tergolong pejabat Kemenkeu yang irit bicaraMeski demikian, secara personal Anny dikenal ramah dan dekat dengan wartawan.

Hanya, ketika ditanyai soal kesiapan jika ditunjuk sebagai Menkeu, Anny lebih sering menghindar"Saya tak mau berandai-andai," ucap dia"Presiden pasti memilih yang terbaik untuk bangsa dan negaraSaya percaya ituJadi, siapa pun calonnya, pasti yang terbaik," lanjut dia.

Di luar tiga kandidat tersebut, ada AnggitoSecara personal, Anggito pun sangat dekat dengan Sri MulyaniDalam beberapa kesempatan, dia sering berduet dengan Sri MulyaniAnggito meniup flute yang mendayu-dayu, Sri Mulyani melantunkan lagu
Dari segi kemampuan keuangan, kepala BKF itu sudah tidak diragukanBahkan, bisa dikatakan dialah otak penyusunan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) dalam beberapa tahun terakhirDalam rapat-rapat di Badan Anggaran DPR, kemampuan Anggito begitu menonjolBahkan, untuk urusan teknis, Anggito lebih menguasai daripada Sri Mulyani.

Dengan pengalaman dan kemampuan tersebut, Anggito bisa menghitung dampak lanjutan dari naik-turunnya target pertumbuhan ekonomi, nilai tukar rupiah, maupun harga minyak terhadap berbagai postur APBN, seperti penyerapan tenaga kerja hingga subsidi BBM maupun listrikSemua itu bisa dia lakukan dalam hitungan menit.

"Dari sisi kemampuan fiskal, Anggito memang paling hebat," terang Ahmad EraniNamun, dengan dibarengkannya pengangkatan Menkeu dan wakil Menkeu, sosok Anggito, sepertinya, lebih dijagokan untuk menduduki posisi wakil MenkeuPosisi tersebut sejak Januari lalu diplot untuk Anggito.

Dia tidak bersedia menjawab pertanyaan soal kemungkinan posisinya nanti"Sabar saja, tunggu pengumuman presiden," elaknya sambil tersenyum.

Kandidat lain yang juga santer disebut sebagai calon Menkeu adalah Direktur Utama Bank Mandiri Agus MartowardojoPria kelahiran Amsterdam, 24 Januari 1956, tersebut dikenal tegas dan brilianCerita tentang ketegasan dan komitmennya dalam mereformasi internal Bank Mandiri juga sudah terkenalJusuf Kalla saat masih menjabat wakil presiden pernah menyindir bahwa ruang Dirut Bank Mandiri di lantai 3 Plaza Mandiri, Jakarta, seluas lapangan sepak bola.

Sindiran itu langsung direspons AgusSeluruh ruang direksi diperkecil, menjadi hanya seluas 20 meter persegiSemua ruang juga dibuat berdinding kaca sehingga tampak dari luarPesan yang ingin disampaikan oleh Agus jelas, yakni teladan tentang transparansi dan kebersahajaan di Bank Mandiri.

Hanya, kini kans Agus untuk menjadi Menkeu sedikit kaburSebab, Senin lalu (17/5) rapat umum pemegang saham (RUPS) kembali menunjuk dia sebagai Dirut Bank MandiriSayang, setelah RUPS, Agus yang sudah ditunggu-tunggu wartawan itu tidak hadir dalam jumpa pers.

Dengan berbagai profil seperti itu, spekulasi paket Menkeu-wakil Menkeu mengerucutSalah satu opsi yang paling kuat adalah Armida Alisjahbana-Anggito Abimanyu (AA-AA)Dradjad Wibowo, ekonom Sustainable Development Indonesia (SDI) yang juga wakil ketua umum PAN sekaligus orang dekat Hatta, menyatakan mendengar informasi tentang kemungkinan bahwa paket AA-AA itulah yang akan maju"Dengar-dengar memang seperti ituTapi, pastinya belum tahu," ucap dia melalui pesan singkat kemarin.

 Ahmad Erani sebetulnya menilai sosok Darmin paling idealNamun, jika Darmin tetap ditempatkan di BI, paket lain yang juga kuat adalah Anny Ratnawati-Anggito Abimanyu (AR-AA)"Paket tersebut cukup ideal, Anny punya karakter tegas dan Anggito jago di fiskal," terang dia(ahmad baidhowi/c11/cfu)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ada 98 Transaksi Teroris


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler