Setelah bertanya ke beberapa kantor polisi di Bangkok, Thailand, Jawa Pos akhirnya berhasil menemukan rumah yang disewa Nunun NurbaetiDi rumah yang berada di kawasan elite itulah Nunun ditangkap
BACA JUGA: Perjuangan Johanes B. Ndolu, Penggagas Arisan Kuliah untuk Keluarga Tak Mampu di NTT
THOMAS KUKUH, Bangkok
"ALAMATNYA di 98/43 Nantawan Housing, Jalan Ramkhamhaeng 94." Itu adalah pesan singkat yang masuk ke BlackBerry Messenger (BBM) Jawa Pos yang berada di Bangkok dini hari kemarin (15/12)
BACA JUGA: Berhenti Jadi Wakil Bupati Garut, Dicky Chandra Kembali ke Panggung Hiburan
Menurut sumber tersebut, alamat itu adalah rumah sewaan yang ditempati Nunun hingga ditangkap aparat Thailand
BACA JUGA: Ke Sanggar Setiawan Subekti, Tester Kopi Kelas Dunia dari Banyuwangi
Dia teman Nunun," lanjut sumber tersebutMemang, meski Nunun sudah ditangkap dan dipulangkan ke Indonesia pada Sabtu lalu (10/12), tidak mudah memperoleh alamat rumah persembunyian NununSemua pihak, baik di Jakarta maupun Bangkok, terkesan sangat menutupi kejadian penangkapan tersebut
Sejak Senin (12/12) Jawa Pos berusaha mencari rumah tersebut dengan mendatangi berbagai kantor polisi yang berdekatan dengan Distrik Saphan Sung, tempat Nunun ditangkapBeberapa kantor polisi yang didatangi Jawa Pos itu, antara lain, Royal Thai Police Distrik Bangkok Division 3 yang berada di Min Buri dan Royal Thai Police
Distrik Bangkok Division 4 yang terletak di Bangchan
Jawaban para polisi di dua kantor polisi tersebut ketika ditanya nama Nunun samaYakni, tidak tahu"Tidak ada catatannya di sini," kata Sersan Nanthawat setelah mencari dalam database di jaringan komputernya
Mereka lalu menyarankan Jawa Pos mencari data tersebut ke pihak Interpol Thailand yang berkantor di Mabes Royak Thai Police, BangkokSetali tiga uang dengan polisi wilayah, Interpol Thailand juga seakan menutup diri atas peristiwa penangkapan Nunun
Di markas Interpol Thailand, seorang perwira perempuan yang biasa berhubungan dengan KBRI (Kedutaan Besar RI) dan tidak mau namanya dikorankan mengatakan bahwa pihaknya tidak bisa memberikan informasi apa pun terkait hal tersebut (penangkapan Nunun, Red)Alasannya, Interpol Thailand tidak mengetahui dan tidak dilibatkan dalam operasi penangkapan itu
Menurut dia, pihak Interpol baru diberi laporan setelah penangkapan NununLaporan itu pun datang dari pihak KBRI"Mungkin, ini operasi intelijen atau kejaksaan," tegasnya.
Di tengah sulit mendapatkan alamat yang jelas tempat Nunun ditangkap, muncul pesan yang masuk lewat BBM tadiAlamat tersebut merupakan salah satu perumahaan elite di Distrik Saphan Sung, sekitar 18 kilometer arah timur laut dari Bangkok
Perumahan itu berada di pinggir jalan utama RamkhanghaengSelain itu, dalam pencarian di internet, perumahan Nantawan juga dikenal sebagai salah satu perumahan yang memiliki banyak stok rumah sewaSaphan Sung sendiri adalah sebuah distrik yang sedang berkembang
Distrik tersebut memang lebih banyak dimanfaatkan untuk pengembangan properti mewahJadi, tidak hanya perumahan tempat Nunun yang termasuk mewahSetidaknya ada sekitar sepuluh lebih perumahan mewah yang berada di distrik seluas 28 kilometer persegi dengan jumlah penduduk sekitar 88 ribu jiwa itu
Layaknya perumahan mewah, penjagaan di perumahan Nantawan Housing cuga cukup ketatTiga petugas keamanan berpakaian putih hitam tampak berjaga-jaga di pos penjagaan
Nah, agar tidak dicurigai, Jawa Pos datang dengan mengaku ingin menyewa salah satu rumah seperti yang tercantum dalam sebuah situs persewaan propertiDua petugas keamanan itu meminta kartu identitas sebelum memperbolehkan masuk"Kami ingin melihat rumah 98/43Katanya ada yang disewakan," ujar salah seorang pendamping koran ini (sebut saja Abidin)
Petugas tersebut memperbolehkan masukNamun, sebelumnya dia mengontak rekan penjaga lainnya bahwa ada tamu yang ingin melihat rumah dengan alamat tersebutPerumahan itu begitu asriDidominasi warna krem dengan gaya bangunan mediterania semakin membuat perumahan itu berkesan mewah
Rumah sewaan Nunun berjarak sekitar 500 meter dari gerbang penjagaan utamaSetelah melewati lima gang, belok ke kananBerdasar pengamatan Jawa Pos, rumah yang ditempati Nunun memang layak digunakan sebagai persembuyianSebab, letaknya di sudut jalan buntu
Tak hanya itu, suasana perumahan tesebut sangat sunyiSiang kemarin tak ada aktivitas yang tampak dari rumah tetangga-tetangga depan dan sebelah rumah yang ditempati Nunun"Di sini memang sunyi," ujar petugas yang sudah berjaga di depan rumah tersebut atas perintah rekannya di pos penjagaan.
Petugas itu lalu mengatakan bahwa rumah tersebut sudah tidak berpenghuni beberapa hari laluNamun, dia tidak mengetahui ke mana para penghuninyaBerdasar pantauan Jawa Pos, kondisi ruangan di dalam rumah tersebut sangat bersihKaca-kaca jendela di lantai 1 dan 2 juga tampak tidak berdebuYang tampak sangat bedebu dan kusam adalah bagian teras rumah tersebut
Dua kursi dan sebuah meja besi tidak tertata beraturan di teras luarCatnya mulai mengelupasSelain itu, sebuah kursi goyang dan meja yang terbuat dari kayu yang berada pas di depan pintu utama juga terlihat kusam seperti tak terawat
Sekuriti itu mengatakan bahwa tidak pernah ada aktivitas mencolok di rumah tersebutSeingat dia, orang-orang di rumah tersebut hanya keluar dengan menggunakan mobil"Tapi, saya tidak hafal apa mobilnyaTugas saya luas dan selalu bergantian," katanya saat ditanya apa jenis mobil yang biasa keluar masuk rumah itu
Begitu pula saat ditanya apakah pernah melihat seorang perempuan berkerudung keluar rumah, dia mengatakan tidak pernah melihatJawa Pos berusaha meminta izin masuk rumah tersebutTapi, seorang staf petugas di sana tidak bisa mengabulkan lantaran harus seizin pemilik rumah
Kun Nan, manajer kantor perumahan, menuturkan bahwa rumah tersebut memang disewakanLantas, dia menjelaskan bahwa tarif sewa rumah itu THB 35 ribu per bulan atau setara dengan Rp 10.500.000 per bulanDia menerangkan, rumah tersebut terdiri atas tiga kamar tidur dan tiga kamar mandi
Bagi seorang pelarian seperti Nunun, rumah tersebut termasuk rumah yang mewahSelain dengan fasilitas mewah, di dalam rumah itu terdapat perabotan lengkapApalagi, Nan mengatakan bahwa perabot di dalam merupakan perabot-perabotan mewahBelum lagi fasilitas perumahan yang memanjakan para penghuninyaMisalnya, kolam renang, fitness center, ruang pertemuan, dan lainnya
Selain itu, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari penghuni juga tidak perlu bersusah-susahPasalnya, perumahan tersebut berada di pinggir jalan utama dan di sana berjejer ruko-ruko yang menjual segala macam kebutuhan
Mungkin dalam benak seorang buron, hal yang paling penting dalam memilih tempat bersembunyi adalah akses untuk melarikan diriYa, mungkin itu menjadi salah satu alasan pihak Nunun memilih rumah tersebutPasalnya, ada akses dari perumahan tersebut menuju Bandara Internasional Suvarnabhumi
Begitu keluar perumahan, sekitar satu kilometer adalah gerbang tol"Kalau tidak macet, perjalanan hanya memerlukan waktu 15 menit," kata Nan
Namun, saat ditanya apakah dirinya mengetahui ada penghuni bernama Nunun Nurbaeti, dia mengatakan tidakTentang adanya penangkapan di rumah itu pada Rabu pagi, Nan juga tidak mengetahui.(c4/kum)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Coin A Chance!, Komunitas Pengumpul Uang Recehan untuk Pendidikan Anak-Anak Miskin
Redaktur : Tim Redaksi