jpnn.com - SORONG - Herman S (15), warga di belakang kompleks Ramayana Mall, Sorong, tewas secara misterius, Rabu (3/2). Saat ditemukan, dia sudah bersimbah darah dengan luka tikam di bagian dada sebelah kiri.
Korban yang ditemukan dengan luka pendarahan dibawa ke RSUD Sorong pada pukul 17.30 WIT. Namun nyawanya sudah tak terselamatkan. Korban meninggal di rumah sakit sekitar pukul 19.30 WIT.
BACA JUGA: Anggota Dewan Gerah Soal Tarian Striptis
Warga yang tak terima dengan insiden ini menggelar aksi. Warga yang tinggal di belakang kompleks Ramayana menggelar aksi pemalangan jalan dengan membakar ban bekas. Aksi itu dilakukan pada pukul 21.30 WIT.
Aparat kepolisian dari Polres Sorong Kota dipimpin Kabag Ops Adi Dharma yang mendapat laporan aksi itu mendatangi lokasi. Puluhan anggota dibackup mobil water cannon memadamkan api dari ban bekas yang sempat menganggu arus lalulintas.
BACA JUGA: Cerai Gara-gara Si Mbah Psikopat
Kedatangan aparat kepolisian dan anggota TNI itu malah membuat warga kian marah. Warga pun menyerang aparat dengan cara melemparinya menggunakan batu dan botol. Aparat kepolisian dari unit Dalmas yang bersiaga di bagian depan beberapa kali memukul mundur warga.
Aksi warga kian brutal dengan melempari anggota secara beruntun menggunakan botol dan batu. Puluhan kali tembakan peringatan dilepas anggota untuk membubarkan warga. Tidak hanya itu, polisi juga melepas tembakan gas air mata ke arah kerumunan warga yang melakukan penyerangan.
BACA JUGA: Berkibar Bendera OPM, Begini Tanggapan Pak Kapolda
Anggota yang merangsek masuk untuk membubarkan warga agar tidak melakukan penyerangan pelemparan tak digubris. Puluhan warga tetap menyerang aparat dengan lemparan batu dan botol.
Parahnya lagi, warga membakar beberapa gerobak jualan nasi kuning warga yang berada di pinggir lorong masuk samping Ramayana Mall. Dua gerobak yang dibakar, sempat dipadamkan mobil water cannon. Namun aparat tak mendekat karena lokasi itu cukup gelap sehingga khawatir terhadap lemparan batu.
Tembakan peringatan yang dilepas berulang kali tak menyurutkan nyali puluhan warga yang menyerang aparat. Anggota dengan pakaian safety, dilengkapi persenjataan lengkap berusaha terus maju merangsek ke depan.
Imbauan dari pengeras suara yang terus diteriakan juga tak membuat warga tenang. Meski aparat juga memperingatkan jika terus melakukan pelemparan akan ditindak tegas. Tapi masa terus berkumpul dan melempari aparat.
Aparat sempat dibuat bingung dengan aksi warga yang terpecah. Selain dari lorong sebelah kiri Ramayana. Saat sedang diamankan aparat kepolisian untuk dipukul mundur dan dibubarkan. Warga juga muncul dari lorong lain. Warga sempat merusak satu rumah dan berusaha membakar ban bekas.
Aksi penyerangan saling lempar batu dan botol disertai tembakan gas air mata dan tembakan peringatan itu berlangsung hingga pukul 24.00 WIT. Satu mobil water cannon, barracuda milik Brimob dan truk polisi yang diterjunkan masih stanby di lokasi keributan.
Sebelumnya, sekitar pukul 23.30 WIT perwakilan dari masyarakat tiba di lokasi untuk memberikan imbauan menenangkan warga. Perwakilan masyarakat seperti Orgenes Kambu, Othis Nafan, Yansen dan beberapa lainnya menyebutkan telah menggelar pertemuan di Polres Sorong Kota.
Dalam pertemuan yang dilaksanakan pukul 22.00 WIT itu, perwakilan masyarakat mendapat mandat dari Kapolres, Dandim dan pihak keamanan lainnya untuk turun ke masyarakat dan mengimbau agar tenang. “Masyarakat untuk tenang, menjaga ketertiban dan menyerahkan masalah yang terjadi ke pihak kepolisian,” kata Orgenes Kambu.
Hingga berita ini diturunkan, polisi masih mengurai insiden ini dan pelaku penikaman masih buron. (reg/adk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Batubara Lesu, Jurusan Pertambangan Hanya Punya 10 Mahasiswa
Redaktur : Tim Redaksi