jpnn.com - SAMPIT – Sudah tiga bulan warga Desa Tangar, Kecamatan Mentaya Hulu, tak menerima beras miskin (raskin).
Jika dikalkulasi, total beras tersebut mencapai 9.855 kilogram.
BACA JUGA: Kalteng Bakal Jadi Lumbung Pangan Nasional
Warga mengancam menggelar aksi jika pihak terkait tidak memberikan penjelasan.
”Satu desa akan kami ajak ke kecamatan untuk berdemo dengan membawa panci. Ini upaya memperjuangkan nasib masyarakat yang seharusnya menerima raskin,” ucap perwakilan masyarakat Desa Tangar Munawar sebagaimana dilansir Radar Sampit, Minggu (25/12).
BACA JUGA: Khusus PNS! Ini Sanksi Tegas Jika Nambah Libur
Munawar mengatakan, sejak April 2016, seluruh masyarakat Desa Tangar belum mendapat pembagian raskin.
Padahal, raskin bisa membantu meringankan beban masyarakat tidak mampu.
BACA JUGA: 2016 Hampir Habis, Pemkab Nunggak BPJS Rp 5 Miliar
Dia menjelaskan, rumah tangga sasaran (RTS) biasanya menerima 15 kilogram raskin dengan harga 60 ribu.
Nominal itu jauh berbeda dengan harga pasaran yaitu 12 ribu per kilogram.
Dengan raskin, masyarakat bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari tanpa mengeluarkan biaya besar.
”Di mana keberadaan beras raskin yang tidak diterima? Masyarakat tidak mampu menunggu. Biasanya tiap triwulan dapat, baru tahun ini tidak dapat,” ujar Munawar.
Mereka sempat mengonfirmasi kepada Sekretaris Camat (Sekcam) Mentaya Hulu.
Namun, seakan saling lempar tanggung jawab, Sekcam menyuruh bertanya kepada kepala desa (kades).
Mereka justru tidak menerima jawaban memuaskan dari sang Kades.
”Tidak ada jawaban jelas yang bisa menolong masyarakat. Katanya susah mengurusnya dan masyarakat sering ribut. Padahal tidak ada seperti itu,” tegas Munawar.
Sementara itu, Camat Mentaya Hulu Suwandi mengaku belum menerima laporan dari masyarakat terkait hal ini.
Menurutnya, jatah raskin hingga Desember 2016 sudah dibagikan dari kecamatan, dan diserahkan ke petugas masing-masing desa.
”Beras dari Bulog untuk bulan Desember sudah habis, tidak ada lagi di kecamatan. Petugas sudah menyalurkan ke desa-desa. Tertahan di mana, belum tahu. Saya baru tahu masalah ini,” ujar Suwandi. (ara/dwi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Lah, Ribuan Pasutri tak Punya Surat Nikah
Redaktur & Reporter : Ragil