jpnn.com, JAKARTA - Mendikbud Muhadjir Effendy berharap semakin banyak sineas Indonesia memproduksi film yang baik agar menginspirasi generasi muda Indonesia. Kepada anak-anak muda, Muhadjir mengajak agar tidak perlu khawatir terjun ke industri perfilman karena memiliki prospek di masa depan yang baik.
"Dunia perfilman sangat menjanjikan bagi anak-anak muda yang kreatif, yang mampu menerobos kebuntuan. Di sinilah tempat Anda bisa berkarya,” ujar Muhadjir pada Peringatan Hari Film Nasional (HFN) ke-69 di kantor Kemendikbud, Jumat (29/3).
BACA JUGA: Film Indonesia Belum Jadi Tuan Rumah di Negeri Sendiri, Ini Alasannya
BACA JUGA: Pengakuan Anak-Anak Muda Banyuwangi Setelah Tahu Kisah Hidup Jokowi
Menurut Muhadjir, saat ini baik Kemendikbud maupun berbagai pihak terkait bersama-sama mempercepat peningkatan kompetensi sumber daya manusia (SDM) perfilman di Indonesia.
BACA JUGA: Jangan Rotasi Kepsek dan Pengawas Sekolah karena Kepentingan Politik
“Sekarang sudah berdiri SMK khusus perfilman. Nantinya para pelaku bukan belajar secara autodidak, tetapi melalui proses pendidikan sehingga diharapkan akan menghasilkan SDM yang jauh lebih baik. Otomatis kalau SDM-nya bagus, nanti produk perfilman kita juga akan baik,” kata Menteri Muhadjir.
Sementara itu, Kepala Badan Ekonomi Kreatif, Triawan Munaf menyampaikan lonjakan produksi film nasional perlu dibarengi dengan penyiapan tenaga terampil perfilman. Bukan hanya mengandalkan tenaga perfilman dengan latar belakang talenta saja, tetapi juga yang melalui proses pendidikan dan pelatihan yang relevan dan meningkatkan keterampilan.
BACA JUGA: Tingkat Kesulitan UN 2019 Setara Tahun Lalu
“Apa yang dilakukan Kemendikbud, Bekraf semuanya sejalan, memajukan, bahkan mempercepat. Bioskop 'kan jumlahnya tambah banyak. Film yang diproduksi tambah banyak. Kualitas juga, ditandai dengan bertambahnya jumlah penonton kita," ungkap Triawan.
Triawan juga mengakui industri film Indonesia memang belum tergolong besar. Tetapi, industri film memiliki (multiplayer effect) yang memengaruhi berbagai industri kreatif lain seperti musik, fesyen, kuliner, dan pariwisata.
Muhadjir menambahkan film juga memberikan dampak positif pada pendidikan di suatu daerah. Setelah kisah Laskar Pelangi diangkat menjadi film, semakin banyak anak-anak Belitung yang terinspirasi dan termotivasi untuk belajar lebih giat untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi.
“Gairah belajar terilhami oleh itu. Mereka bangga oleh sosok di film itu. Dan kemudian mereka belajar giat. Sekarang IPM (Indeks Pembangunan Manusia) dan capaian ujian nasionalnya termasuk yang bagus," ungkapnya.(esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Guru dan Siswa Diimbau BIjak Menggunakan Media Sosial
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad