Mengapa Batuk Anda Tidak Berhenti Meski Sudah Minum Obat? Begini Penjelasannya

Sabtu, 27 April 2019 – 12:20 WIB
Paru-paru. Foto: Pixabay

jpnn.com - Batuk masih juga tidak mau hilang meski sudah minum obat dan istirahat cukup. Kasusnya bisa berlangsung mingguan hingga bulanan yang menimbulkan rasa tidak nyaman. Sebaiknya ketahui penyebab dari batuk yang tidak kunjung berhenti tersebut.

Tidak semua orang bisa mengetahui dengan pasti apa penyebab batuknya, karena ada begitu banyak kondisi atau penyakit yang disertai dengan batuk berkepanjangan.

BACA JUGA: Anak - anak Paling Banyak Tertular TBC

BACA JUGA: Kenali Penyebab Sakit Tenggorokan Selain Batuk

Ada beberapa kondisi yang bisa menjadi penyebab batuk berkepanjangan, seperti dilansir laman Care2, Senin (22/4).

BACA JUGA: Kenali Penyebab Sakit Tenggorokan Selain Batuk

1. Acid Reflux

Acid reflux adalah suatu kondisi yang terjadi ketika asam lambung naik ke kerongkongan.

BACA JUGA: Segera Lakukan Deteksi Dini Penyakit TBC !

Ini menyebabkan mulas dan akhirnya gastroesophageal reflux (GERD), jika sering terjadi. Penelitian menunjukkan bahwa GERD terkait dengan setidaknya 25 persen dari kasus batuk yang persisten.

Refluks biasanya menyebabkan batuk ketika refluks naik di atas kerongkongan, menyebabkan tetesan kecil asam lambung di tenggorokan atau tenggorokan, yang menggelitik tenggorokan, terutama ketika Anda berbaring.

Acid reflux bisa memperburuk batuk kronis yang disebabkan oleh kondisi lain, dan tidak semua penderita reflux asam mengalami kesulitan dengan batuk kronis.

Bicaralah dengan dokter Anda, jika Anda merasa mengalami refluks asam.

2. Ini Bisa menjadi Tanda Asma

Tanda asma yang paling umum adalah mengi dan sesak napas. Namun, orang dengan asma varian batuk mungkin tidak memiliki gejala klasik ini.

Sering kali, batuk kering dan persisten adalah satu-satunya gejala. Orang dengan asma varian batuk cenderung batuk lebih banyak setelah berolahraga atau pada malam hari, menurut WebMD.

Temui dokter jika Anda menduga Anda menderita asma varian batuk. Jika tidak diobati, itu bisa menyebabkan gejala asma klasik, seperti mengi dan sesak napas.

3. Tekanan Darah Tinggi

Menggunakan ACE inhibitor untuk menurunkan tekanan darah Anda bisa memicu batuk. Kadang-kadang efek ini berlangsung, tetapi dalam kasus lain, bisa terjadi setelah hingga enam bulan.

Anda mungkin ingin ke dokter jika mulai terserang flu saat mengonsumsi ACE inhibitor.

4. Flu

Idealnya, batuk yang disebabkan oleh virus flu harus berlangsung tiga minggu atau kurang. Namun, batuk bisa bertahan lebih lama, jika Anda mengabaikan flu.

Banyak dari kita memiliki kebiasaan yang memperburuk pilek. Kebiasaan buruk ini bisa menyebabkan peradangan pada sinus dan hidung, yang mengarah ke postnasal drip.

Akibatnya, batuk Anda bisa berlangsung selama berminggu-minggu setelah infeksi virus.

5. Mungkin Menjadi Tanda Drip Postnasal Kronis

Drip postnasal, juga disebut sebagai "gelitik di belakang tenggorokan", terjadi ketika lendir menumpuk di sinus dan menetes ke belakang tenggorokan.

Ketika lendir mengalir di bagian belakang tenggorokan Anda, maka hal itu menyebabkan "gelitik", yang memicu batuk.
Tetap terhidrasi dengan baik bisa meredakan batuk dari infus postnasal.

6. Ini Bisa Menjadi Tanda Pneumonia

Kadang batuk adalah tanda kondisi yang mengancam jiwa seperti pneumonia. Batuk pneumonia biasanya menyakitkan dan bisa menghasilkan darah atau dahak hijau. Segera periksa ke dokter jika gejala-gejala ini disertai ketidaknyamanan dada dan sesak napas.(fny/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Waspada Sudah 7.007 Kasus Penderita TBC Ditemukan


Redaktur : Friederich
Reporter : Fany

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler