Mengapa Jokowi Betah di Istana Bogor? Ternyata Ini Alasannya

Sabtu, 14 Februari 2015 – 01:10 WIB
Suasana halaman depan Istana Bogor, Jumat (13/2) siang. Foto: Natalia Fatimah/JPNN.Com

jpnn.com - BOGOR - Presiden Joko Widodo disebut-sebut tengah berpikir-pikir untuk boyongan dari Istana Negara di Jakarta untuk berkantor di Istana Bogor. Jokowi -sapaan bekennya- memang langsung kepincut dengan Istana Bogor sejak saat pertama kali sebagai presiden menggelar pertemuan kenegaraan di istana yang bersebelahan dengan Kebun Raya Bogor itu.

Sejumlah acara kepresidenan pun digelar di Istana Bogor. Di antaranya adalah pertemuan dengan jajaran TNI-Polri, serta pertemuan dengan gubernur, bupati dan wali kota se-Indonesia.  

BACA JUGA: Grasi Ditolak, Dua WN Nigeria Masuk Eksekusi Gelombang Kedua

Lantas apa yang membuat mantan Gubernur DKI itu menyukai dan betah di Istana Bogor? "Presiden suka dengan suasana Bogor, maka akan banyak kegiatan kepresidenan yang dilakukan di Istana Bogor," ujar Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto di kompleks Istana Bogor, Jawa Barat, Jumat, (13/2).

Keseluruhan kompleks istana seluas 1,5 hektare itu memang sangat nyaman dan sejuk. Hamparan rumput hijau dan pohon-pohon tua di halaman istana memunculkan ketenangan tersendiri bagi siapapun yang masuk di dalamnya.

BACA JUGA: Senin Depan, Hakim Sarpin Bacakan Putusan Praperadilan BG

Kesejukan ini pun kian lengkap dengan sebuah kebun besar, yang dikenal sebagai Kebun Raya Bogor. Meski telah dipisahkan untuk kebutuhan akan pusat pengembangan ilmu pengetahuan dan tanaman tropis, kebun ini tetap identik dengan Istana Bogor.

Satu dari enam Istana Kepresidenan ini juga memiliki daya tarik lainnya. Yakni rusa-rusa yang didatangkan langsung dari Nepal dan tetap terjaga dari dulu sampai sekarang.

BACA JUGA: Ditolak DPR, PMN Jakarta Loyd Tetap Masuk Nota RAPBN-P

Siapa yang tak senang ketika sore hari yang sejuk dengan sedikit cahaya matahari, ratusan rusa itu berlari di halaman depan Istana Bogor.  Rusa-rusa itu tidak terganggu sedikit pun dengan bunyi kendaraan dan lalu lintas yang cukup riuh di luar istana.

Atas alasan semua kenyamanan inilah maka presiden berencana akan menginap di Istana Bogor setiap seminggu sekali. "Direncanakan, minimal setiap satu minggu akan ada acara di Istana Bogor yang diadakan presiden," sambung Andi.

Istana Bogor terdiri dari beberapa bagian. Bangunan induk istana berfungsi untuk menyelenggarakan acara resmi kenegaraan, pertemuan dan upacara.

Sayap kiri bangunan yang memiliki enam kamar tidur digunakan untuk menjamu tamu negara asing. Sedangkan sayap kanan bangunan dengan empat kamar tidur hanya diperuntukan bagi kepala negara yang datang berkunjung.

Pada tahun 1964 dibangun khusus bangunan yang dikenal dengan nama Dyah Bayurini sebagai ruang peristirahatan presiden dan keluarganya. Bangunan berupa lima paviliun terpisah.

Ada juga kantor pribadi kepala negara, perpustakaan, ruang makan, ruang sidang menteri-menteri dan ruang pemutaran film. Selain itu juga ada Ruang Teratai sebagai tempat penerimaan tamu-tamu negara.

Sedangkan Ruang Garuda menjadi tempat upacara resmi. Biasanya, Presiden Joko Widodo menggelar acara di ruangan ini. Di dalam ruangan ini terhampar karpet merah yang biasa dilewati presiden.

Ruangan itu juga dilengkapi sofa berwarna putih. Ada beberapa lukisan di dalam ruangan ini. Hanya ruangan inilah yang dapat diakses oleh awak media untuk meliput kegiatan kepresidenan.

Andi menambahkan, presiden tidak membutuhkan terlalu banyak persiapan demi berkantor di Istana Bogor itu. Sebab, Jokowi dan Ibu Negara Iriana Widodo hanya sesekali saja menginap di Istana Bogor.

Andi memastikan tidak ada hal spesial untuk rencana presiden ini. "Untuk protokol kepresidenan kebutuhan presiden menginap sehari tiga hari, seminggu itu sama saja. Yang kami siapkan kalau presiden lebih sering ke Istana Bogor dan memutuskan bermalam di sana, itu yang kami siapkan," tegas Andi.(flo/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Saksi Sebut Polri Tak Pernah Kirim LHA BG ke Unit Korsup KPK


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler