Menhan Malaysia Tegaskan Tidak Ada Pencaplokan

Selasa, 18 Oktober 2011 – 04:04 WIB

JAKARTA - Pihak Malaysia dan Indonesia benar-benar tidak ingin kisruh perbatasan di Dusun Camar Bulan dan Tanjung Datu Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat berkepanjanganKemarin (17/10) Menteri Dato Seri Dr Ahmad Zahid Hamidi datang ke Jakarta memaparkan kegelisahannya terhadap polemik perbatasan tersebut

BACA JUGA: Tekan Assad, Liga Arab Siap Depak Syria



Dia meminta, polemik perbatasan ini tidak diseret ke dunia politik
Ahmad memaparkan, hingga saat ini dia mengamati persoalan kisruh perbatasan hanya ramai di Indonesia saja

BACA JUGA: Bentrok Maut di Penjara Meksiko, 20 Napi Tewas



"Di Malaysia saya tidak dengar beritanya
Kami juga tidak ada pembahasan khusus terkait perbatasan itu," katanya

BACA JUGA: Serangan Udara Tewaskan Tokoh Al Qaeda

Ahmad menjelaskan, persoalan tapal perbatasan Indonesia-Malaysia sudah selesai berdasarkan MoU 1978
 
Berdasarkan MoU tersebut, tapal perbatasan sepanjang 1.600 km di pulau Kalimantan sudah ditentukan patok batasnyaGaris perbatasan ini membentang di Serawak, Kalimantan, dan Sabah.
 
Dalam kesempatan kemarin, Ahmad juga mewanti-wanti kedua belah negara supaya tidak membawa urusan perbatasan ini ke meja politik"Akan semakin meruwetkan pikiran rakyat," ujar menteri yang beristri warga Ponorogo itu

Ahmad mengatakan, kedua belah negara memiliki sistem politik yang berbedaTermasuk tentang upaya me-rativikasi MoU 1978.
 
Terkait kabar ada tentara diraja Malaysia yang masuk Indonesia, Ahmad menjawab dengan nada bercanda"Ada (tentara Malaysia masuk, red)Tapi untuk makan saja," katanya

Dia mengatakan, urusan peningkatan landasan perbatasan dari yang saat ini masih sebatas MoU, tidak perlu dibawa hingga ke meja internasional"Cukup diselesaikan dengan diplomasi dua negara (Indonesia dan Malaysia, red)," sambung Ahmad.
 
Santernya pemberitaan penyerobotan hingga membengkokkan garis batas perbatasan, diharapkan Ahmad bisa semakin meredaDia tidak ingin hubungan Indonesia dan Malaysia yang sudah membaik ini, memburuk gara-gara kabar yang kurang akuratDia bahkan menilai, orang yang menyebut telah terjadi pergeseran patok di kawasan Dusun Camar Bulan dan Tanjung Datu belum melihat lokasi perbatasan tersebut.
 
Anggota Komisi II DPR Ramadhan Pohan yang mendampingi Menteri Pertahanan Malaysia mengatakan, dirinya dan beberapa anggota Komisi II pada Jumat hingga Minggu lalu (14-16/10), mengunjungi perbatasan Indonesia-Malaysia di Dusun Camar Bulan dan Tanjung Datu

"Setelah kami kesana, tidak ada perubahan patok perbatasanTermasuk patok A53 dan A54 posisinya tidak berubah," ujar politisi dari Partai Demokrat itu.
 
Selebihnya, Ramadhan menilai jika persoalan yang mendesak untuk diselesiakan Indonesia di kawasan perbatasan adalah kondisi infrastruktur yang terbengkalaiDia menuturkan, sempat berbincang dengan salah satu perempuan warga Dusun Camar Bulan

Ramadhan sempat terenyuh ketika mendapat kabar banyak warga setempat yang terpaksa melahirkan di atas sampan"Sulit mencari puskesmas atau klinik bersalinKalau ada jauh dan harus ditempuh dengan sampan," katanya.
 
Sementara itu, terkait tudingan Malaysia sudah membangun resort atau hotel di kawasan Tanjung Datu, Ramadhan tidak menyangkalnyaNamun, dia menegaskan Malaysia membangun sarana wisata itu di wilayah Tanjung Datu yang masuk MalaysiaDia menuturkan, Tanjung Datu menjadi wilayah bersama Indonesia dengan MalaysiaPembahasan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) di perairan Tanjung Datu ini masih berlangsung.

Ramadhan mengatakan, Indonesia tidak perlu marah kepada Malaysia yang berhasil mengembangkan pariwisata di Tanjung Datu yang masuk wilayah merekaSebaliknya, upaya Malaysia itu perlu dicontoh IndonesiaApalagi, Ramadhan mengatakan kondisi alam di Tanjung Datu sejatinya lebih bagus di wilayah Indonesia"Pemandangan sunset di Tanjung Datu wilayah Indonesia lebih bagus," kata dia(wan)

BACA ARTIKEL LAINNYA... 28 Orang Tua Wisudawan Tewas


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler