Menhan tidak Ingin Indonesia Kalah Bersaing

Senin, 28 Agustus 2017 – 17:07 WIB
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu. Foto: Miftahulhayat/dok.JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu tidak ingin Indonesia kalah dan gagal dalam persaingan modernisasi dan global. Sebab, kegagalan itu dapat mengancam eksistensi dan keutuhan negara.

“Karena dalam persaingan globalisasi, yang kuat keluar sebagai pemenang dan menjadi pemimpin serta pasti akan menjajah. Sementara yang lemah akan kalah dan menjadi pecundang dan akan terus terjajah,” kata Ryamizard saat memberikan kuliah umum tentang bela negara di Universitas Muhammadiyah Jakarta, Senin (28/8).

BACA JUGA: Menhan Ryamizard Selalu Tergetar saat Teringat Pidato Bu Mega

Menurut Ryamizard, saat ini Indonesia telah masuk pada globalisasi baru yang terjadi karena konsekuensi logis dari pola perubahan akibat proses modernisasi yang sarat dengan pola persaingan ekonomi antarbangsa serta saling ketergantungan satu dengan yang lain.Bentuk persaingan yang dinamis itu dapat berdampak terhadap perubahan sistem politik, hukum, mental dan budaya, serta penghayatan terhadap ideologi suatu bangsa.

Dia memandang perlu untuk selalu mengingatkan dan menyampaikan tentang pentingnya revitalisasi nilai-nilai Pancasila sebagai modalitas kekuatan dan pengikat jati diri bangsa. “Supaya kita berhasil dalam menghadapi setiap tantangan dalam dinamika globalisasi," ujarnya.

BACA JUGA: Siapa Bilang Kewenangan Panglima TNI Dipangkas...

Karena itu, kata dia, saat ini kesadaran bela negara untuk memperkuat jati diri dan persatuan nasional merupakan sebuah keniscayaan yang tidak dapat ditawar-tawar lagi khususnya bagi bangsa Indonesia.

"Jati diri dan Kepribadian itu ditetapkan sebagai pandangan hidup dan dasar negara yaitu Pancasila,” ungkapnya.(boy/jpnn)

BACA JUGA: DPR Malu Ada Polemik Antara Menhan dan Panglima TNI

BACA ARTIKEL LAINNYA... Menhan-Panglima TNI Diminta Tingkatkan Koordinasi


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler