jpnn.com - JAKARTA - PT Pertamina menyatakan tidak keberatan bila ada pihak swasta masuk ke bisnis avtur di bandara, seperti yang perseroan ini lakukan selama ini.
"Yang penting buat kami (Pertamina, Red.) adalah kami dan pemain-pemain yang ada di swasta diberikan perlakuan yang sama," ujar Vice President Corporate Communication Pertamina, Wianda Pusponegoro saat dihubungi, Senin (14/9).
BACA JUGA: Menteri Jonan Ancam Lepas Ketergantungan Maskapai Beli Avtur dari Pertamina
Perusahaan swasta kata Wianda juga harus diminta untuk menyediakan avtur di bandara-bandara wilayah terpencil, bukan hanya di bandara yang besar. Selain itu, mereka juga harus membangun infrastruktur avtur, sama seperti yang dilakukan Pertamina.
"Jangan sampai badan usaha lain di posisi yang kemudian menuntut nilai keekonomian yang tinggi, sementara tidak mau melakukan penyediaan di wilayah-wilayah lain, yang justru kami tahu mereka membutuhkan avtur karena wilayahnya jauh, terpencil, transportasi susah, dan infrastruktur susah. Perlakuan ini tentu harus adil," papar mantan presenter berita ini.
BACA JUGA: Menteri Jonan: Saya nggak Diajak Bicara
Seperti diketahui, Menteri Perhubungan, Ignasius Jonan, mengancam bakal membuka perusahaan migas lainnya untuk menjual avtur di bandara, bila Pertamina tidak menurunkan harga avtur menyesuaikan dengan harga internasional. Dengan begitu, maskapai penerbangan nantinya tidak lagi bergantung kepada Pertamina dalam membeli avtur. (chi/jpnn)
BACA JUGA: Pangkalan Logistik Blok Migas Harus Libatkan Pengusaha Lokal
BACA ARTIKEL LAINNYA... YLKI Dorong Pemerintah Naikkan Cukai Rokok Hingga 57 Persen
Redaktur : Tim Redaksi