Menikmati Ikon-Ikon Kota Brussels, Belgia, di Musim Dingin

Bangga Lihat Manneken Pis Berbusana Adat Lampung

Minggu, 08 Februari 2009 – 06:31 WIB
MANNEKEN PIS: Suasana di depan Museum Manneken Pis, dimana wisatawan memadati maskot Kota Brussels yang terletak di kawasan Grand-Place, alun-alun kota tersebut. Foto: Tomy C Gutomo/JAWA POS

Brussels, ibu kota Belgia, merupakan surga bagi penikmat karya arsitekturBangunan kuno, museum, dan monumen bertebaran di hampir seluruh sudut kota yang dijuluki ibu kota Uni Eropa

BACA JUGA: Mengunjungi Mesir, Negeri dengan Banyak Situs Spektakuler (3-Habis)

Namun, daya tarik terbesar ada pada Manneken Pis, patung bocah pipis itu.

TOMY C
GUTOMO, Brussels


BELUM ''sah'' ke Belgia bila tidak berkunjung ke Grand Place-Grote Markt, landmark Brussels

BACA JUGA: Mengunjungi Mesir, Negeri dengan Banyak Situs Spektakuler (2)

Alun-alun Brussels itu dikelilingi gedung-gedung tua dengan gaya arsitektur khas sejak abad ke-11
Sebenarnya, ini kawasan kota tua seperti yang ada di Jakarta atau Surabaya

BACA JUGA: Mengunjungi Mesir, Negeri dengan Banyak Situs Spektakuler (1)

Hanya, di Grand Place, gedung-gedung tua tersebut terawat rapi.

Ribuan wisataan setiap hari datang ke sanaCuaca dingin, 4 derajat hingga minus 1 derajat Celsius, yang membekap kota itu tak mampu mengusir para wisatawanMereka berdiri berjam-jam di halaman luas berlantaikan batu di antara gedung-gedung tua yang anggunSambil menikmati waffle dengan lapisan cokelat khas Belgia, suasana itu nikmat jugaApalagi, di halaman tersebut sering digelar berbagai pertunjukan maupun pameran.

Salah satu bangunan yang menjadi favorit background berfoto para pelancong adalah Hotel de VilleMeskipun namanya ''hotel'', gedung ini adalah kantor wali kota BrusselsBangunan yang dindingnya dipenuhi relief itu dibangun sejak 1402 dan selesai 1405Ciri khasnya adalah menara setinggi 97 meter, mirip menara katedral tapi ditempatkan di tengah lebar bangunanDi atasnya, terdapat patung St Michael menginjak setan.

Di depan Hotel de Ville terdapat gedung The Maison du Roi atau rumah rajaDulu itu memang tempat tinggal rajaKini dipakai untuk museum koleksi tapistry, benda bersejarah BelgiaDi museum tersebut juga terpajang maskot Brussels, yakni Manneken PisPatung anak kecil montok dan berambut ikal setinggi 61 cm yang sedang asyik pipis.

Menurut Jo De Witte, penjaga The Maison du Roi, Manneken Pis merupakan legenda bagi masyarakat Bruxelles (sebutan lokal untuk Brussels)Konon, pada zaman Perang Dunia ke-2, ada bocah yang mengencingi bom milik tentara Nazi JermanEh, setelah dibasahi air kencing, ternyata bom itu tak bisa meledak''Tapi, itu hanya legenda, cerita orang tua,'' katanyaCerita lain, saat penjajahan Prancis, seorang anak bangsawan Prancis yang hilang ditemukan di Grand Place saat sedang pipis.

Patung Manneken Pis yang asli pernah dicuri tentara PrancisNamun, oleh pemerintah Belgia patung itu ditemukan kembali dalam keadaan patahSetelah disambung lagi, patung perunggu tersebut disimpan di The Maison du Roi.

Pemkot Brussels kemudian membangun monumen Manneken Pis di perempatan Grand Place, sekitar 300 meter dari The Maison du RoiDi hari-hari tertentu, menyesuaikan dengan momentumnya atau untuk variasi, Manneken Pis memakai busana khas dari berbagai negara''Busana adat Lampung dipakai pada 18-19 Agustus 2008, yang merupakan pakaian ke-809 yang dipakai Manneken Pis,'' kata Jo De Witte.

Menurut Witte, banyak yang terkesan dengan busana adat lampung yang dibalutkan pada patung perunggu tersebutSebab, Manneken Pis sebelumnya jarang mengenakan baju dari AsiaBeberapa pakaian Manneken Pis sebelumnya, adalah Sinterklas, Obelix, Mickey Mouse, Laurence of Arabia, dan Donald Duck.

Pemilihan busana adat Lampung, menurut Witte, merupakan masukan dari Kedutaan Besar RI di Brussel''Ini kebanggaan bagi WNI yang tinggal di sini,'' kata Miranda Sugito, warga Brussels yang bekerja sebagai staf KBRI.

Saat Jawa Pos berkunjung, Manneken Pis sedang tidak mengenakan busana (dia tak bisa protes, meski musim sedang dingin-dinginnya!)Namun, untuk melihat duplikat Manneken Pis memakai baju adat Lampung, bisa datang ke lantai tiga The Maison du Roi, ruang penyimpanan duplikat Manneken PisAda 900-an Manneken Pis yang disimpan di tempat tersebut.

Bangunan lain di Grand Place adalah gedung Le Pigeon dan La Maison des BoulangersFungsi gedung tersebut dari dulu hingga kini tidak berubah, sebagai tempat berniagaDi dalamnya terdapat restoran dan money changerDi bagian utara terdapat gedung Le Maison des Ducs de Brabant, yang kini merupakan restoran khas Belgia.

Di salah satu sudut Grand Place terdapat patung perunggu Everard't Serclaes, pahlawan Brussels yang tewas pada abad ke14''Mitosnya, kalau mengelus patung itu, Anda akan kembali mengunjungi Brussels,'' kata Miranda.

Kawasan tersebut sudah di-setting sebagai tempat wisataRestoran dan toko suvenir berjajar di gang-gang di Grand PlaceTidak hanya retoran EropaRestoran Timur Tengah dan Asia juga tersediaTermasuk restoran Garuda, yang menyediakan menu khas Indonesia, seperti sate, soto ayam, gado-gado, ataupun pepes ikan''Pemiliknya orang Belgia yang lahir di Sumatera,'' kata Miranda.

Mencari cokelat Belgia yang katanya paling enak di dunia, di sinilah tempatnyaHampir semua toko suvenir menjual cokelat Belgia berbagai rasa dan merekHarga untuk 5 kotak cokelat merek Cote d'Or ukuran 100 gram/kotak adalah Eur 10 atau Rp 150 ribu (Kurs Eur 1 = Rp 15 ribu)''Kalau ingin hiasan dinding khas Belgia, ada Gobellin TapistryIni dibuat dari rajutan tangan,'' jelas Miranda.

Simbol kota Brussels lainnya adalah Atomium, bangunan raksasa berbentuk struktur molekul atomIni simbol Brussels yang dibangun pada World Expo 1958Letaknya di dekat Stadion Heysel, stadion yang menjadi saksi bisu tragedi Heysel yang menewaskan puluhan penonton pertandingan Piala Champion antara Liverpool dan Juventus pada 1985Pengunjung bisa masuk ke Antomium dan naik ke bola molekul untuk melihat Kota Brussels.

Brussels juga gudangnya museum dan monumenTerdapat puluhan monumen dan museum yang tak akan selesai dikunjungi dalam sehariMonumen terkenal, yakni Parc du Cinquantenaire (Jubel Park), monumen dengan kereta ditarik empat kudaIni simbol 50 tahun kelahiran Belgia.

Di kawasan tersebut terdapat tiga museum, yakni Royal Museum of Art and History, yang berisi sejarah kemerdekaan Belgia; Autoworld, museum mobil-mobil Eropa; dan The Royal Museum of Army, museum tentara Belgia.

Museum lain yang ada di Brussels, yakni The Brussels City Museum, berisi lukisan dan kerajinan keramik dari abad ke-15Juga Museum of Ancient and Modern Art, museum karya para pelukis terkenal BelgiaAda juga The Belgian Centre of the Comic Strip, berisi koleksi komik Belgia, seperti Tintin dan Spirou.

Tidak sulit mendatangi tempat-tempat tersebutSemuanya bisa dijangkau dengan trem, bus, atau kereta api subway, dengan tiket Eur 1,50 atau Rp 22.500 (Eur 1 = Rp 15 ribu) per jamHanya, petunjuk jalan di Brussels tidak memakai bahasa InggrisDi setiap penunjuk jalan ada dua bahasa, yakni Prancis dan JermanMasyarakat Belgia menggunakan tiga bahasa, yakni Prancis, Jerman, dan Belanda(*)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Para Perempuan Penerima Takhta Industri Kecantikan Nasional (2-Habis)


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler