jpnn.com, BANYUWANGI - Direktur Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian (Kementan), Prihasto Setyanto mengatakan bahwa pasokan untuk cabai dan bawang merah aman terkendali menjelang bulan puasa dan lebaran Idulfitri tahun ini.
Ha itu diungkapkan Prihasto saat melakukan pemantauan ketersediaan cabai dan bawang merah di wilayah Banyuwangi, Jawa Timur.
BACA JUGA: Menjelang Ramadan, Kementan Tinjau Produktivitas Cabai di Magelang, Ini Hasilnya
“Mengantisipasi kondisi tersebut kami melakukan pemantauan ketersedian cabai dan bawang merah di 48 titik sentra produksi di seluruh Indonesia guna memastikan ketersediaan bawang dan cabai jelang bulan puasa dan Lebaran 2023,” ujar Direktur Prihasto saat dihubungi, Senin (27/2).
Menurut dia, Kabupaten Banyuwangi merupakan salah satu daerah penyangga cabai nasional serta sentra komoditas cabai dan bawang merah di Propinsi Jawa Timur.
BACA JUGA: Kementan Kawal Pasokan Bawang Merah Jelang Ramadan, Ada Kabar Baik dari Tegal
Ketua Asosiasi Cabai Jawa Timur, Nanang mengatakan bahwa untuk komoditas cabai rawit, Kabupaten Banyuwangi merupakan penyuplai 80 persen kebutuhan cabai di wilayah Jawa Timur.
Sehingga , kata dia, untuk kebutuhan bulan puasa dan lebaran 2023 aman terkendali.
BACA JUGA: Panen Raya Cabai Rawit Seluas Ratusan Hektare di Tuban Dijadwalkan Jelang Ramadan
“Kami siap memasok wilayah Jabodetabek dan Bali. Setiap hari kami mengirim sekitar 40 ton setiap harinya ke Jabodetabek dan kurang lebih 5 ton ke Provinsi Bali," kata Nanang.
Dia menyakini pasokan kebutuhan pokok itu akan meningkat menjelang bulan puasa dan Idulfitri, karena penanaman November, Desember, dan Januari meningkat.
"Mudah-mudahan iklim atau cuaca tidak terlalu ekstrim karena sangat berpengaruh terhadap hasil panen,” terang Nanang.
Sementara itu Kelompok Tani Tirto Lestari di Desa Kemendug, Kecamatan Muncar menanam sekitar 27 hektare dengan varietas lokal dan ORI 212.
Penanaman ini dimulai sejak Desember hingga Januari yang akan panen pada Maret dan April.
Produksi cabai rawit di wilayah ini mencapai 9.5 ton per hektare. Harga ditingkat petani saat ini tercatat berkisar Rp 46-48 ribu/kg, sedangkan ditingkat konsumen/pasar berkisar Rp 53 - 55 ribu/kg.
Ketua Kelompok Tani Pandan Wangi, Ahmad Hairul mengatakan bahwa kelompoknya menanam seluas 36 hektare sejak Januari untuk persiapan panen pada April atau menjelang lebaran.
“Dengan produksi 8 ton per hektare, hasil panennya ini rutin untuk memasok pasar lokal sekitar Jawa Timur, Jabodetabek hingga Bali,” terangnya.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Banyuwangi, Ilham Juanda mengatakan untuk komoditas cabai rawit dan bawang merah Kabupaten Banyuwangi menjelang Ramadan dan Lebaran tahun ini aman.
Hal itu lantaran wilayah tersebut merupakan salah satu daerah penyangga cabai rawit untuk tingkat nasional dan Propinsi Jawa Timur.
"Cabai rawit dari Banyuwangi ini setiap hari dipasarkan ke wilayah Jabodetabek terutama ke PIKJ hingga wilayah Bali dan NTB,” tuturnya.
Ilham melansir data produksi cabai rawit Banyuwangi pada 2022 sebesar 30.169 ton dari total luas panen 3.792 hektare.
Sementara bawang merah pada 2022 produksinya mencapai 6.902 ton. Jumlah tersebut diperoleh dari total luas tanam 1.176 hektare.
"Jadi, untuk Kabupaten Banyuwangi diyakini aman," tandas Ilham Juanda. (jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Produktivitas Moncer, Cirebon Pemasok Bawang Merah untuk Jakarta Setiap Hari
Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Dedi Sofian, Dedi Sofian