Menkeu: Krisis Ekonomi Mirip Tahun 1976

Senin, 04 Mei 2009 – 12:17 WIB
NUSA DUA- Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, menyatakan, dunia tengah menghadapi krisis yang harus diseriusi bersamaMulyani mengatakan, saat menjadi tuan rumah sidang tahunan Asian Development Bank, pada tahun 1976, kondisi krisis juga tengah dialami dunia

BACA JUGA: Presiden ADB: Asia Pasifik Perlu Paradigma Baru



“Yang membedakan adalah penyebab krisisnya
Pada pertengahan tahun 1976, dunia mengalami stagnasi dan krisis minyak secara global,” ungkapnya, pada acara pembukaan Sidang Tahunan ke-42 Gubenur ADB, di Nusa Dua Bali

BACA JUGA: 2011, Negara di Pasifik Pulih Dari Krisis



Tahun lalu, terjadi krisis energi dan pangan
Saat ini, lanjutnya, dunia tengah menghadapi perlambatan ekonomi dan depresi yang cukup besar.

Terlebih, belum lama ini World Health Organization menghadapi kondisi keberadaan pandemik flu yang belum berubah

BACA JUGA: Indonesia Bisa Pinjam Lagi hingga USD 11,9 M

“Kondisi ini juga yang menggerakkan ADB untuk membuat ADB berkomitmen untuk membantu mengatasi krisis, dengan memenuhi kebutuhan negara anggota untuk pandemi ini," katanya.

Dia mengatakan, negara-negara Asia yang bergantung pada ekonomi, agar dapat mendorong ekonomi global untuk menghadapi tantangan tersebut guna mengatasi perlambatan ekonomi
Tahun ini, ADB menawarkan bantuan contracilus sebagai bank multilateral terbesar untuk puluhan proyek energiYang menggembirakan, lanjutnya, pekan lalu negara-negara anggota ADB menyepakati kenaikan basis modal 300 persen, menjadi US$ 165 miliar.

Dengan peningkatan modal, maka harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya agar meninggalkan warisan yang positif bagi generasi mendatangDalam pertemuan para pemegang saham memutuskan penambahan dana sebesar US$ 11,3 miliar untuk membantu pembangunan dan mengejar target Millenium Development Goals.

ADB juga dirasakan perlu mengatasi kurangnya infrastruktur modern karena menjadi hambatan bagi pengentasan kemiskinan dan pertumbuhan ekonomiPasalnya,ADB memiliki kekuatan untuk melakukannya karena bisa memobilisasi dana dari investor swasta.

Tak hanya itu, tantangan ADB lainnya adalah masalah perubahan iklim secara global“Indonesia mendorong ADB untuk memfokuskan diri pada dukungan pertumbuhan ekonomi dan kegiatan yang bertanggung jawab secara lingkungan untuk meletakkan dasar yang kuat bagi generasi mendatang," pungkasnya.(lev/JPNN)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Indonesia Dapat Sumber Hutang Baru


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler