Menkeu: Uang Cash Kita Rp 170 Triliun

Selasa, 25 Mei 2010 – 22:35 WIB
JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Agus Martowardojo memberikan jaminan kepada investor, pelaku pasar dan juga masyarakat Indonesia, bahwa struktur Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) baik APBN dan APBN-P 2010 sangat sehatHal ini katanya, dapat terlihat dari porsi uang kas negara dan berbagai indikator lainnya, yang memberi jaminan bahwa Indonesia terhindar dari krisis ekonomi jilid ketiga

BACA JUGA: Alokasi APBN untuk Daerah Capai Rp 693 Triliun

Namun demikian menurutnya, pemerintah tetap saja harus berhati-hati dan mengawasi berbagai kemungkinan yang terjadi.

"Indikator ekonomi suatu negara biasanya dilihat dari industri perbankannya
Kita selalu update terus data

BACA JUGA: RI-AS Sepakat Kurangi Konsumsi Listrik Industri

Untuk dana kita di pajak saja, saat ini sudah ada sekitar Rp 170 triliun, dan itu cash yang bisa kita gunakan
Artinya, uang tunai kita cukup tinggi

BACA JUGA: Meski Dikritisi, Asumsi Makro APBN 2011 Disetujui

Namun kita tetap harus hati-hati," kata Agus, seusai rapat di DPR RI, Selasa (25/5).

Saat ini yang paling penting, kata Agus lagi, adalah bagaimana menjaga kondisi makro ekonomi tetap stabil, sehat dan berkesinambunganDi mana pada tahun 2011, target defisit Indonesia diharapkan dapat menyentuh level 1,7 persen, dengan komitmen tidak menambah utang negara dan terus menutupi kekurangan dari peningkatan pendapatan negara, baik dari pajak maupun non-pajak.

Dijelaskan Menkeu, sampai dengan bulan Mei 2010, pendanaan negara dari pajak sudah terpenuhi sekitar 32 persenAnggaran ini bisa diambil kapan saja, bila mana target penerimaan negara dari sumber lainnya tidak mencapai targetSelain itu, ia juga menyebutkan bahwa utang negara pun mengalami penurunan, dari 80 persen pada tahun 2005 menjadi hanya 26 persen di tahun 2010.

"Kita juga masih punya kekuatan ekonomi lainnyaYakni, Indonesia memiliki cadangan devisa USD 71 miliarPadahal lima tahun yang lalu masih pada kisaran USD 50 miliarIni harus kita sampaikan kepada investor di luar sana, begitu juga masyarakat, bahwa ekonomi kita tetap stabilNamun demikian, kita tidak boleh lengah dan tetap waspada, terutama terhadap krisis di Yunani yang banyak membuat investor nervousDan itu wajar," tambahnya.

Sementara, Agus juga mengatakan bahwa ada beberapa poin penting yang menjadi fokus utama kerja Kemenkeu yang baru digawanginya selama tiga hari tersebut"Yang penting adalah menjaga makro ekonomi yang stabil, dengan kebijakan fiskal yang baikMendapatkan penerimaan pajak yang besar dan melakukan pengeluaran optimal yang efektifSetiap pengeluaran dan belanja negara harus mengarah pada bidang-bidang yang memberikan manfaat tinggi, seperti infrastruktur, terbukanya lapangan kerja, dan pengentasan kemiskinan," jelasnya(afz/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... APBN Indonesia Sehat Hadapi Krisis Eropa


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler