Menko Airlangga Lobi Uni Eropa Demi Petani Kecil Kelapa Sawit

Selasa, 30 Mei 2023 – 21:31 WIB
Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bersama Deputi (Timbalan) Perdana Menteri Malaysia siap melobi Uni Eropa soal kebijakan EUDR. Foto: Ist.

jpnn.com - NEW YORK - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto melobi Uni Eropa terkait kebijakan European Union Deforestation Regulation (EUDR) demi petani kecil kelapa sawit.

Airlangga akan melakukan joint mission di Uni Eropa bersama Deputi (Timbalan) Perdana Menteri dan Menteri Perladangan dan Komoditi Malaysia Datuk Sri Fadillah Yusof.

BACA JUGA: Airlangga: Indonesia Siap Pasok Baterai Kendaraan Listrik ke Amerika Serikat

Indonesia dan Malaysia sangat fokus terhadap kebijakan (EUDR) yang dinilai diskriminatif dan akan berdampak negatif pada akses pasar sejumlah komoditas, terutama kelapa sawit.

Menko Airlangga melakukan joint mission setelah sebelumnya menghadiri Indo-Pacific Economic Framework (IPEF) Ministerial Conference di Detroit, Amerika Serikat, 26-27 Mei 2023.

BACA JUGA: Mentan SYL Lepas Gugus Tugas Peremajaan Kelapa Sawit Pekebun

IPEF mewakili lebih dari 40 persen ekonomi dunia dan 28 persen perdagangan barang dan jasa secara global.

Di sela-sela pertemuan Menko Airlangga juga telah melakukan pertemuan tingkat menteri dengan 14 negara mitra yang telah tergabung dalam IPEF.

BACA JUGA: Dukung Regenerasi Petani Sawit PIR di Banten, BPDPKS Berkolaborasi dengan Aspekpir

Menko Airlangga bertolak dari New York, Amerika Serikat menuju Eropa.

Menurut rencana dia akan melakukan pertemuan dengan berbagai pihak terkait, terutama komisioner dan Parlemen Uni Eropa, serta pihak swasta, organisasi internasional dan NGO di Eropa guna menyelesaikan permasalahan terkait kelapa sawit Indonesia, pada 30-31 Mei 2023.

Kegiatan joint mission akan membahas langkah-langkah yang dapat ditempuh agar ketentuan EUDR tidak membebani dan memberikan dampak negatif terutama kepada para pelaku petani kecil kelapa sawit dan komoditas lain yang berdampak atas ketentuan EUDR tersebut.

“Kami ingin menekankan bahwa EUDR membebani petani kecil, karena mereka harus mematuhi prosedur administratif sebagaimana dipersyaratkan dalam ketentuan regulasi tersebut,” ujar Menko Airlangga dalam keterangannya.

Dalam agenda kerja selama 2 hari penuh di Brussels tersebut, Menko Airlangga dan Deputi (Timbalan) Perdana Menteri Malaysia Datuk Sri Fadillah akan melakukan sejumlah pertemuan.

Yakni dengan High Representative of the European Union for Foreign Affairs and Security Policy Josep Borrell-Fontelles.

Commissioner for the Environment, Oceans, and Fisheries Virginijus Sinkevi?ius.

Executive Vice President (EVP) European Green Deal and Commissioner for Climate Action Policy Frans Timmermans.

Vice President of the European Parliament MEP Heidi Hautala, Chair of International Trade/INTA Committee MEP Bernd Lange, serta CSOs and European Alliances dan perwakilan sejumlah pengusaha industri kelapa sawit Uni Eropa. (gir/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bea Cukai Langsa Lepas Ekspor Perdana Cangkang Kelapa Sawit ke Portugal


Redaktur & Reporter : Kennorton Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler