jpnn.com - JAKARTA - Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkominfo), Rudiantara menyatakan pihaknya terus membantu Basarnas untuk memantau sinyal Emergency Locator Transmitter (ELT) milik pesawat AirAsia QZ8501 yang jatuh di perairan sekitar Kalimantan Tengah.
Pantauan itu dilakukan melalui empat Unit Pelayanan Teknis (UPT) selama 24 jam di frekuensi 243 MHz dan 401 MHz. Di antaranya UPT di Pontianak, Bangka-Belitung, Batam, dan Riau.
BACA JUGA: Menaker Syaratkan Tenaga Kerja Asing Mahir Berbahasa Indonesia
"Belum ada sinyal ELT, sampai sekarang enggak ketemu. Kominfo kan aktifkan di Pontianak, Bangka Belitung, Batam, dan Riau. Diperkirakan jatuh di situ kan. Sampai sekarang kita pantau," ujar Rudiantara di kantor Wakil Presiden, Jakarta, Jumat (2/1).
Rudiantara menjelaskan, 243 MHz dan 401 MHz merupakan frekuensi khusus untuk penunjuk transmisi darurat. Sebetulnya sinyal itu ditujukan ke satelit.
BACA JUGA: Jokowi Diminta Libatkan KPK dan PPATK dalam Pemilihan Kapolri
Namun, masih bisa dideteksi melalui terestrial. Selama Basarnas masih membutuhkan bantuan itu, ujar Rudiantara, pihaknya akan terus melakukan pemantauan. "Selama Basarnas ada kita akan terus pantau terus di situ. Lapornya ke Basarnas," tandas Rudiantara. (flo/jpnn)
BACA JUGA: Merekayasa Kongres Akan Menurunkan Citra Demokrat
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pembekuan Rute Air Asia Surabaya-Singapura Dinilai Prematur
Redaktur : Tim Redaksi