jpnn.com - JAKARTA - Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara Komisi II DPR dengan Menteri Hukum dan Hak Azazi Manusia serta Kepalaa Badan Pertanahan terpaksa dihentikan gara-gara listrik di ruang rapat Komisi II mati mendadak.
Kondisi itu membuat pimpinan rapat, Wakil Ketua Komisi II, Abdul Hakam Nanja dan dihadiri Ketua Komisi II Agun Gunanjar bersama Menkumham Amir Syamsuddin bersepakat menskors RDP tersebut. Namun mereka tetap bertahan dalam kondisi gelap-gelapan selama lebih kurang 15 menit.
BACA JUGA: KPK Periksa Mantan Pegawai Bank Indonesia
Terpantau listrik di Gedung Kura-kura DPR itu mati sekitar pukul 11.26 WIB, beberapa anggota juga terlihat keluar dari ruangan rapat. Salah satunya Yasonna Hallaoli dari Fraksi PDI Perjuangan.
"Ini memprihatinkan harusnya ada lampu otomatis penerang. Ini ada menteri, perwakilan dari BPN, ke depan harus diperhatikan oleh Setjen (DPR)," kata Yasonna menyesalkan insiden mati lampu itu, Rabu (22/1).
BACA JUGA: KPK Periksa Sejumlah Anggota DPRD untuk Anas
Dia juga meminta ke depan PLN menjamin ketersediaan listrik di kantor pemerintahan, sehingga tidak boleh dilakukan pemadaman begitu saja. "Harusnya juga ada back-up genset. Bayangin kalau ada orang tersangkut di lift bagaimana. Ini pelajaran untuk setjen," tandasnya.
Tak lama kemudian, sekitar 15 menit pemadaman berlangsung, listrik di Gedung DPR kembali hidup dan rapatpun dilannjutkan.(Fat/jpnn)
BACA JUGA: JICA Sebut Wiranto sebagai Pemimpin Berpengaruh
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sumut Paling Bandel, Belum Umumkan Kelulusan CPNS
Redaktur : Tim Redaksi