Menkumham Nonaktifkan Kalapas, Karutan dan Semua Pegawai Lapas Narkotika Langkat

Senin, 20 Mei 2019 – 03:15 WIB
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna Laoly. Foto: pojoksatu

jpnn.com, LANGKAT - Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna Laoly mengatakan semua petugas Lapas Narkotika, Hinai, Langkat, Sumatera Utara, langsung dinonaktifkan pasca-kerusuhan disertai pembakaran, Kamis (16/5).

“Soal Kalapas, hari ini sudah nonaktif, Karutan, semua yang ada di sini. Karena saya sudah dengar di sini ada pungli dan lain-lain. Semua bedol desa, nanti dilihat ke mana. Jangan masuk ke rutan dulu. Orang ini berbahaya ditaruh di sini, penyakit,” tegas Yasonna saat meninjau Lapas Narkotika, Hinai, Langkat, Sumatera Utara, Sabtu (18/5/2019).

BACA JUGA: Berapa Banyak Napi Lapas Narkotika Langkat yang Belum Ketangkap?

“Semua mereka ini dibuang. Itu tidak bisa, dari dulu kami bilang bersihkan. Tapi mental pegawainya rusak. Sekarang harus keras, dari dulu sudah keras tapi banyak yang berulah, makanya ini jadi pelajaran. Sudah dibuat surat dari Irjend, penguatan dari Dirjen PAS, Kanwil juga akan melakukan itu, seluruh jajaran UPT yang ada,” tambahnya.

Baca: Hasil Seleksi Tenaga PPPK sudah Ada, Tinggal Diumumkan Pekan Depan

BACA JUGA: Anggota Komisi III DPR Desak Menkumham Copot Dirjen PAS

Kepala Lembaga Pemasyarakatan Narkotika kelas III Langkat yang dinonaktifkan adalah Buchori Sitepu. Untuk sementara penggantinya M Tavip sebagai pelaksana harian Kalapas Narkotika kelas III Langkat. M Tavip sebelumnya menjabat kepala bidang pembinaan bimbingan dan teknologi informasi Kemenkumham Sumut. Sementara untuk proses besok akan dilakukan dengan menyiapkan pegawai baru dari lapas dan rutan.

Yasonna membenarkan kabar pemicu pembakaran Lapas yang disebut karena ada tahanan yang dianiaya oleh sipir.

BACA JUGA: Dirjen PAS Klaim Kondisi Lapas Langkat Sudah Kondusif

“Pertama memang ada kekerasan. Memang ditemukan dalam penggeledahan ada narkoba. Itu penemuan narkoba memang harus dilanjuti, itu benar. Yang tidak benar adalah perbuatan eksesif untuk memaksa mengaku siapa saja jaringannya, itu satu yang menyebabkan penganiayaan yang dilihat warga binaan dan menimbulkan emosi yang sangat dalam. Hampir hampir mirip dengan kasus (Lapas) Siak,” jelasnya.

Selain soal kekerasan, pungli, kata Yasonna, pihaknya juga akan segera memenuhi hal yang menjadi permintaan warga binaan mulai dari air, juga harga di koperasi dalam Lapas. Termasuk soal remisi dan masa hukuman napi yang akan diurus secara online.

Sementara itu, soal kerusakan dampak dari Lapas yang dibakar, disebutkannya ada 16 sepeda motor, 3 mobil petugas.

Dia memastikan narapidana yang terlibat pembakaran akan dihukum. “Nanti kita lihat siapa yang membakar, kita tenangkan dulu ini, baru penyelidikan, tidak dikasih remisi. Kalau kriminal baru ke polisi urusannya. Apalagi yang membakar itu, bolehlah kamu lari-lari keluar tapi membakar itu kesalahan,” tegasnya.

Baca: Bupati Bengkalis Jadi Tersangka Korupsi, LAM Riau Bilang Begini

Sementara itu, informasi dari Kakanwil Kemenkumham Sumut dari total jumlah napi penghuni 1.634 orang, saat ini ada 1.459 orang dalam Lapas, satu diantaranya dirawat di RSUD Tanjungpura.

Napi yang kabur saat peristiwa kerusuhan diprediksi 176 napi, 113 diamankan dan 63 masih proses pengejaran lapas dan aparat keamanan.

Dari 113 tahanan saat ini dipindahkan di Lapas Binjai 44 orang, rutan Tanjung pura 62 orang, Lapas Tanjungbalai 1 orang, lapas 1 Medan 1 orang, rutan Brandan 3 orang, Lapas pemuda 1 orang, Polsek Hinai 1 orang. (nin)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Lapas Terbakar Lagi, Ini Respons Kepala BNN


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler