jpnn.com - JAKARTA- Menteri Luar Negeri Retno LP. Marsudi menegaskan, pengungsi Rohingya bukan hanya menjadi masalah Indonesia. Pengungsi Rohingya juga masalah yang harus menjadi perhatian regional. Karena itu, Indonesia meminta negara lain memikirkan solusi terkait nasib para pengungsi etnis Myanmar tersebut.
"Itu adalah masalah irregular migrants. Bukan masalah satu atau dua negara. Namun sudah masalah regional. Harus diselesaikan akar yang menyebabkan begitu banyaknya pengungsi ke kawasan Asia Tenggara," ujar Menteri Retno di kompleks Istana Negara, Jakarta, Selasa (19/5).
BACA JUGA: 1.346 Warga Rohingya Masuk Indonesia
Retno mengatakan, pemerintah Indonesia sejauh ini sudah bekerjasama dengan United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) dan International Organization for Migration (IOM) untuk memverifikasi data para pengungsi tersebut. Menurutnya, pendataan itu penting karena saat ini jumlah pengungsi sudah mencapai 11.941 orang hingga Maret 2015.
“Ini tergantung hasil verifikasi yang dilakukan UNHCR dan IOM. Apakah mereka in title untuk diberikan status pengungsi, atau mereka merupakan economic migration. Kalau economic migration maka akan dilakukan repatriasi," imbuh Retno.
BACA JUGA: Ini Arahan Jokowi soal Warga Muslim Rohingya
Dia menegaskan, warga Rohingya dan pengungsi lainnya adalah masalah perdagangan manusia yang membutuhkan kerjasama dan kerja keras antarnegara. Selain itu, sambung Retno, harus diarahkan untuk diselesaikan sebagai kejahatan antarbangsa (transnational crime).
“Indonesia adalah negara yang tidak termasuk dalam Convention on Refugee tahun 1951. Apa yang dilakukan Indonesia adalah sudah extra mile. Melebihi apa yang seharusnya dilakukan oleh Indonesia. Ini adalah masalah internasional dan harus dicari bersama akar masalahnya, ” pungkas Menlu. (flo/jpnn)
BACA JUGA: Pasutri Jadi Pecandu hingga Terlantarkan Anak Bukti Indonesia Darurat Narkoba
BACA ARTIKEL LAINNYA... KPK Garap Dua Saksi Kasus Korupsi Mantan Menkes
Redaktur : Tim Redaksi