BACA JUGA: Kewenangan DPR Saat Krisis Diatur Khusus
20 jutaBACA JUGA: Batasi Ekspor, Harga Timah Membaik
''Namun, dampak keterpurukan ekonomi adalah masalah rumah, sehingga banyak rumah tangga yang tidak memiliki rumah atau menghuni rumah yang tidak layak huni,'' tegas Yusuf Asy'ari kepada wartawan di Jakarta, Selasa (20/1).Pada kesempatan itu, Mempera Yusuf mengingatkan, saat ini fungsi rumah tidak lagi sebagai tempat berlindung
BACA JUGA: Cuaca Buruk, Lifting Minyak Merosot
Karena itu, tidak terlalu sulit sebenarnya untuk menerapkan CSR di sektor perumahanKarena, saat ini program perumahan tidak harus membutuhkan dana yang mahalSebab, dalam perumahan ada program peningkatan kualitas perumahan, misalnya memperbaiki lantai, dinding dan atap yang layak''Saat ini banyak rumah yang masih berlantai tanahUntuk itu, cukup disediakan semenSyukurkalau CSR sudah memiliki binaan untuk untuk memasok keramik,'' pinta Yusuf.Lebih jauh Menpera menghimbau, Corporate Forum for Community Development (CFCD) dapat mengkoordinasikan perusahaan swasta dan BUMN menyiapkan program bedah kampung di setiap kabupaten dan kota.Standar rumah di Indonesia masih sangat kecil 1 orang 7 meter persegi seperti Rumah Sederhana Sehat (RSH) tipe 36 dirancang 2 kamar sementara di Malaysia tipe 60 dilengkapi tiga kamar.Menpera mengatakan, anggaran subsidi dalam empat tahun terakhir terus ditingkatkan dari Rp2,4 juta/unit, Rp3,5 juta, Rp7,5 dan sekarang Rp8 jutaAnggaran kalau dibagi-bagikan untuk masyarakat miskin tidak berdosa bahkan berpahala, sehingga perusahaan sudah sepatutnya menjalankan program CSR berapapun jumlahnya tidak akan merugiDalam RUPS tolong sisihkan dari profit untuk CSR, tidak akan merugiAwal tahun bikin budget sudah prediksi biaya dan ujung ada laba untuk pemegang saham, perusahaan, dan CSR, katanya(aj/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... RI Segera Jadi Produsen Gas Terbesar
Redaktur : Tim Redaksi