BACA JUGA: SBY Resmikan Free Trade Zone di Batam
Wakil Presiden Jusuf Kalla optimistis Indonesia segera kembali menjadi kekuatan ekonomi berbasis energi di dunia''Saya optimistis Indonesia berjaya sebagai produsen gas alam cair terbesar di dunia
BACA JUGA: Ekspansi Mal di Kota Menengah
Satu dekade ke depan adalah masa Indonesia mengekspor gasHadir dalam kesempatan itu Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Purnomo Yusgiantoro, Wakil Direktur Utama PT Pertamina Iin Arifin Takhyan, serta sejumlah pebisnis migas nasional dan internasional.
Kalla menegaskan, lapangan gas yang potensial untuk menjadikan Indonesia sebagai negara surplus energi, antara lain, Tangguh, Natuna, Selat Makassar, Masela, dan Senoro
BACA JUGA: Industri Kreatif Nasional Semakin Menjanjikan
Sejauh ini, lapangan gas yang telah dieksplorasi adalah Sumatera (Aceh, Jambi, Riau), Kalimantan (Bontang), dan Jawa (Cepu dan Laut Jawa).Menurut data Departemen ESDM, potensi cadangan gas Indonesia tercatat 190 triliun kaki kubik (TCF)Sekitar 140 TCF merupakan cadangan terbukti dan baru 90 TCF terikat komitmen kontrak.
Eksploitasi ladang gas sudah dilakukan sejumlah perusahaan multinasional hampir separo abadDari Lapangan Arun dan Bontang, Indonesia bisa mengekspor gas ke Jepang dan KoreaMeski demikian, kedua lapangan itu diakui sudah menua sehingga tak bisa digenjot sebanyak dulu''Tanpa investasi baru, kita tidak bisa memproduksi dan mengekspor gas," katanya.
Pada era 1970 sampai 1980-an yang dikenal dengan era oil boom, minyak bumi pernah menyumbang 90 persen pendapatan eksporDengan kebutuhan energi dunia yang terus meningkat, posisi tawar Indonesia akan kembali meningkat.
''Bila industri asing menggunakan gas Indonesia, industrinya harus dibawa mendekat ke sumber gasJadi, mereka harus datang untuk berinvestasi di IndonesiaBukan seperti sekarang, kita yang kirim gas ke luar negeri," jelasnya.
Selain mengekspor gas alam cair, Indonesia menggunakan sebanyak-banyaknya gas untuk industri dalam negeri''Selain devisa dari penjualan ekspor, bangkitnya industri dalam negeri akan menyerap tenaga kerja lebih banyak," katanya.
Di dalam negeri sendiri, kebutuhan pupuk yang mencapai tujuh juta ton per tahun memerlukan kontinuitas pasokan gasPemerintah juga mendorong pemanfaatan gas alam dengan program konversi bahan bakar minyak untuk retail dan pembangkit listrik(noe/owi/oki)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bank Diminta Waspadai Kredit Macet
Redaktur : Tim Redaksi