jpnn.com, MAKASSAR - Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir memberikan peringatan kepada suluruh Rumah Sakit Daerah (RSD) dan Rumah Sakit Perguruan Tinggi Negeri (RSPTN) untuk tidak berorientasi profit. Terutama bagi rumah sakit yang statusnya sudah menjadi Badan Layanan Usaha (BLU).
“RSD dijadikan BLU untuk meningkatkan layanan bukan pendapatan. Kalau orientasinya pendapatan akan menjadi masalah karena melanggar ketentuan," kata Menteri Nasir saat melakukan kunjungan kerja ke Makassar, Kamis (30/11).
BACA JUGA: Menteri Nasir: Status Kelembagaan RSP Jadi di Bawah Rektor
Dia mengungkapkan, Kemenristekdikti dan Kemenkes sudah membentuk Komite Bersama pada 2016 untuk meningkatkan layanan publik. Di mana harus ada sinergi antar rumah sakit sehingga tercipta simbiosis mutualisme.
RSD maupun RSPTN harus berpikir bagaimana agar menjadi wahana pendidikan. Jadi bukan hanya dokter yang bisa berpraktik di RSD maupun RSPTN tapi juga perawat, apoteker, ahli nutrisi, dan lain-lain.
BACA JUGA: Nasir Dorong RSPTN jadi Andalan Inovasi Bidang Kesehatan
“Seluruh RSD dan RSPTN harus berpikir bagaimana meningkatkan layanan kesehatan/pendidikan dengan dana terjangkau," ucapnya.
Bila itu tidak dilakukan, lanjut Nasir, lulusan dokter dan tenaga kesehatan lainnya akan berpikir bagaimana bisa mengembalikan dana kuliah yang sudah dikeluarkan. Biasanya, dokter yang menghabiskan biaya pendidikannya mahal akan memasang tarif tinggi kepada pasien. Hal ini yang dicegah pemerintah dengan mewajibkan PTN membuat rumah sakit.
BACA JUGA: Menristekdikti Dorong Mahasiswa Belajar jadi Auditor
“Ingat ya, jangan sampai ada RSD dan RSPTN yang sudah BLU mengutamakan pendapatan. Tugas utamanya melayani kesehatan masyarakat dan pendidikan,” pungkasnya.(esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Menristekdikti Dorong Perkuliahan E-Learning
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad