Menristekdikti Targetkan ULM Raih Akreditasi A Tahun Ini

Rabu, 06 Maret 2019 – 09:53 WIB
Menteri Nasir saat meresmikan Gedung Baru Proyek Islamic Development Bank (IsDB) 7in1 Universitas Lambung Mangkurat di Banjarmasin, Selasa (5/3). Foto: Humas Kemenristekdikti for JPNN.com

jpnn.com, BANJARMASIN - Menristekdikti) Mohamad Nasir menargetkan Universitas Lambung Mangkurat (ULM) meraih akreditasi A. Menyusul dengan ada tambahan fasilitas 12 gedung baru yang total luas seluruh gedungnya berjumlah 28.795 meter persegi dengan nilai pembangunan Rp 388 miliar.

Seluruh anggaran tersebut didapatkan dari hibah The Support to the Development of Higher Education Project dari Islamic Development Bank (IsDB) kepada tujuh perguruan tinggi di Indonesia, salah satunya ULM. Hibah ini juga disebut sebagai 7in1 Project.

BACA JUGA: Menteri Nasir: Festival Sarung Indonesia Dorong Ekonomi Kerakyatan

"Sekarang saya baru selesaikan dan resmikan 29 ribu meter persegi. Program studi yang A dulu hanya 4. Sekarang 21 program studi sudah A. Mudah-mudahan akreditasi perguruan tingginya bisa A," ungkap Menteri Nasir saat meresmikan Gedung Baru Proyek Islamic Development Bank (IsDB) 7in1 Universitas Lambung Mangkurat di Banjarmasin, Selasa (5/3).

Dengan fasilitas baru ini, dia memberikan target pada ULM agar mendapatkan akreditasi program studi yang lebih banyak. Saat ini masih ada 57 program studi terakreditasi B dan 4 terakreditasi C di ULM.

BACA JUGA: Bang Hotman Dijerat Pasal Pemerasan

BACA JUGA: Duh, Sulit Mendaftar UTBK karena Antrean Panjang

Akreditasi perguruan tinggi ULM juga ditargetkan naik dari B ke A pada 2019. Nasir meyakini ULM dapat menyusul 87 perguruan tinggi yang sudah mendapat akreditasi perguruan tinggi A.

BACA JUGA: Puluhan Ribu Mahasiswa Bali Ramaikan Launching Hakteknas 2019

"Target saya 100 perguruan tinggi Indonesia bisa mencapai A. Dulu hanya 19. Lima tahun untuk bisa menyelesaikan menjadi 100, berarti perlu lompatan 81 perguruan tinggi menjadi A," ungkap Menristekdikti.

ULM juga diberi tugas oleh Menristekdikti untuk mengembangkan Program Studi Jarak Jauh (PJJ) agar dapat menyediakan layanan bagi lulusan SMA dan SMK yang terpaksa harus bekerja dan tidak dapat berkuliah.

BACA JUGA: Pendaftar UTBK SBMPTN Jangan Khwatir Kehabisan Tempat

"(Dengan PJJ) pemuda Indonesia yang sekarang bekerja dari lulusan SMA dan SMK, mereka bisa kuliah lagi. Kalau kita kembangkan ini, mudah-mudahan perguruan tinggi kita semakin berkualitas," ungkap Nasir. (esy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Politikus Gerindra Kecam Menteri Nasir soal Coblos Satu Kali


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler