jpnn.com - TEGAL - Di tengah gemuruh Gunung Slamet, Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri melakukan kunjungan ke rumah Sapingi (80), lansia terlantar yang mengalami kecacatan. Puluhan tahun Sapingi tinggal di rumah gubuk. Karena itu, Mensos menetapkan rumah Sapingi untuk dibangunkan rumah yang layak huni.
Sejak tadi malam (19/8), Salim berada di lereng Gunung Slamet, tepatnya di Desa Guci, Kecamatan Bumi Jawa. Meski telah ditetapkan status siaga level 3 untuk Gunung Slamet, ia tidak gentar berada di sisi lereng utara gunung ini.
BACA JUGA: Diduga ISIS, Dua Pedagang Es Kelapa Muda Ditangkap
Di Kecamatan Bumi Jawa, ada lebih seribu lansia tinggal di sana, termasuk Sapingi (80). Mensos menilai pemerintah daerah setempat cukup antisipatif atas kondisi ini mulai dari pelayanan kesehatan dan pelayanan sosialnya.
"Kementerian Sosial telah memfasilitasi provinsi sampai kabupaten dengan program pelayanan sosial lanjut usia berupa jaminan hidup, biaya hidup, pemberdayaan usaha ekonomis produktif (bagi lansia produktif)," kata Salim kepada JPNN, Rabu (20/8).
BACA JUGA: Tertangkap Tangan Pungli, Satu Polisi Kembali Ditangkap
Salim mengatakan, di Indonesia ada 8 juta lansia dari total populasi penduduk Indonesia. Dari jumlah itu, sebanyak 1,8 juta di antaranya dalam kondisi terlantar.
Saat berdialog dengan warga tadi malam, Mensos secara khusus mengajak warga untuk arif dan tenang dalam menghadapi bencana.
BACA JUGA: Mobil Dinas Gubernur Jateng Ditabrak, Ganjar Lolos dari Maut
"Alam ada waktunya untuk bereaksi, dan selalu alam akan memberikan berkah di balik reaksinya. Jangan panik, ikuti aturan evakuasi bencana, dan lakukan simulasi secara terjadwal," ujar Mensos dalam kesempatan itu.
Kepala Biro Humas Kemensos, Benny Setia Nugraha menyampaikan, kunjungan Mensos ke Kabupaten Tegal dalam rangka Bedah Kampung.
"Ada 241 rumah tidak layak huni warga miskin yang akan dirobohkan dan dijadikan rumah layak huni. Untuk desa Guci terdapat 5 ribu rumah tidak layak huni. Rumah yang akan dibedah telah diverifikasi berdasarkan tingkat keterancaman, resiko dan prioritas," sebut Benny.(ris/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemkab Tasikmalaya Menolak Jika Kuota Tetap 30 CPNS
Redaktur : Tim Redaksi