Mentan: Mimpi Saya, Maluku Harus Goncang Dunia dengan Rempah

Rabu, 04 Oktober 2017 – 09:02 WIB
Menteri Pertanian Amran Sulaiman saat memimpin rakor tentang rempah-rempah di Kota Ambon. Foto: Natalia Fatimah Laurens/JPNN

jpnn.com, AMBON - Menteri Pertanian Amran Sulaiman terus berupaya mendorong Provinsi Maluku dan Maluku Utara untuk membangkitkan kejayaan tanama rempah-rempah di dua provinsi tersebut.

Hal itu disampaikannya saat memimpin rapat koordinasi bersama seluruh bupati/walikota, dinas pertanian, perkebunan, peternakan dan provinsi kabupaten, dandim, danrem dan fakultas se-Maluku dan Maluku Utara di Kantor Gubernur Maluku, Kota Ambon, Rabu (4/10).

BACA JUGA: Ini Strategi Menata Industri Perberasan Nasional

Rapat koordinasi itu khusus bertema 'Membalikkan Kejayaan Rempah-Rempah Indonesia'.

"Sesuai dengan janji kami, mewujudkan mimpi kami, rempah-rempah di Maluku harus dibangkitkan lagi. Maluku harus goncang dunia dengan rempah-rempah," ujar Amran.

BACA JUGA: Program GEMPITA Kementan Dorong Sulteng Swasembada Jagung

Amran mengingatkan warga Malut dan Malut bahwa 500 tahun lalu, kepulauan itu menjadi rebutan lima negara dunia karena kekayaan rempah-rempahnya. Di antaranya Inggris, Portugis, Belanda, Spanyol, dan Tiongkok.

Karena itu, dia mengingatkan agar masyarakat Maluku untuk giat menanam rempah seperti pala dan cengkeh agar bisa diekspor ke luar negeri.

BACA JUGA: Menteri Amran Perintahkan Investor Berdayakan Tenaga Lokal

Mentan juga menjanjikan pengiriman 20 traktor dan bantuan peralatan untuk kabupaten-kabupaten penghasil rempah-rempah di Maluku dan Malut.

"Aku ingin rempah-rempah ini kembali. Gubernur, bupati, dandim, danrem, petani, masyarakat kita gandeng tangan bersama. Kalau kerja sendiri tidak bisa. Kita fokus urus rempah-rempah," tegasnya.

Dia meminta para kepala daerah tidak segan meminta bantuan bibit dan peralatan pada Kementerian Pertanian untuk memajukan perkebunan rempah di Maluku dan Malut.

"Kami yakin 10 tahun ke depan Maluku berjaya dengan rempah-rempah," serunya dalam rapat tersebut.

Berdasarkan data Kementerian Pertanian, saat ini di Pulu Buru terdapat perkebunan cengkeh seluas 1.109 hektar dengan penghasilan 448 ton. 474 kg/ha.

Kemudian, Pulau Buru Selatan memiliki lahan perkebunan cengkeh sebesar 5.483 hektar dengan hasil 2.096 ton, 625 kg/ha.

Selanjutnya, Maluku Tengah seluas 18.609 hektar dan menghasilkan 9.758 ton, 670 kg/ha. Untuk lahan perkebunan pala seluas 11.148 ha.

Hasil pertanian palanya mencapai 1.996 ton, 301 kg/ha.

Di Kabupaten Seram bagian barat lahan perkebunan cengkeh seluas 6.986 hektar. Hasilnya 3.298 ton, 654 kg/ha.

Selanjutnya di Seram Bagian Timur seluas 8.354 hektar kebun pala dengan hasil produksi 737 ton, 282 kg/ha.

"Maluku diperebutkan dulu bukan karena kaya tambang tapi rempah-rempah, jadi semua harus partisipasikan balikkan kembali kejayaan rempah-rempah. Biarkan Belanda, Spanyol, Inggris datang ke sini lagi tapi sebagai turis dan pembeli rempah-rempah kita," pungkas Mentan. (flo/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... DPR Apresiasi Mentan Bangun Pabrik Gula di Sulawesi


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Kementan  

Terpopuler