Menteri Marwan Rancang Transmigrasi Berbasis Pemberdayaan Masyarakat

Minggu, 12 April 2015 – 15:59 WIB
Menteri DPDTT, Marwan Jafar. Foto: Dokumen JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA  - Menteri Desa, Pembangunan Daerah tertinggal dan Transmigrasi (DPDTT) Marwan Jafar mengatakan, peran transmigrasi sangat penting menciptakan pemerataan pembangunan di seluruh wilayah Indonesia, khususnya di kawasan timur yang selama ini belum banyak tersentuh.

"Pembangunan jangan hanya terkonsentrasi di pulau Jawa atau di kota-kota besar saja, tapi harus merata di seluruh pelosok Indonesia sehingga kesejahteraan bisa dinikmati seluruh rakyat. Insya Allah, hal itu bisa kita wujudkan melalui program transmigrasi yang akan kita optimalkan pelaksanaannya" ujar Marwan, Minggu (12/4).

BACA JUGA: BNP2TKI Akan Paksa PPTKIS Terbuka soal Kontrak Kerja

Menurut Marwan, program transmigrasi merupakan solusi tepat, karena masyarakat tidak hanya diajak pindah semata. Tapi membangun wilayah baru menjadi wilayah yang aman dan nyaman dihuni, berkembang ekonominya, mampu memberikan kesejahteraan bagi keluarga dan masyarakat wilayah sekitar.

Hal tersebut selama ini terbukti cukup berhasil. Sekitar 1.168 desa, 385 kecamatan dan 104 kabupaten/kota di luar Pulau Jawa, berkembang menjadi sentra-sentra produksi yang kemudian menjadi pusat-pusat pertumbuhan baru.

BACA JUGA: Empat Wajah Lama tak Masuk DPP, PDIP tak Runtuh

"Penyelenggaraan transmigrasi berhasil menciptakan ribuan lapangan pekerjaan dan peluang usaha baru yang manfaatnya dirasakan tidak hanya oleh warga transmigran pendatang, tetapi juga warga asli yang ikut bekerja, berusaha, berpenghasilan, sehingga kesejahteraan dapat dinikmati secara lebih merata oleh masyarakat di berbagai pelosok tanah air," ujarnya.

Kini, kata Marwan, pemerintah merancang program transmigrasi berbasis kawasan yang lebih komprehensif. Tidak hanya berbasis spesial atau produk unggulan tertentu, tapi juga berorientasi pemberdayaan masyarakat di kawasan transmigrasi.

BACA JUGA: Empat Sosok Pembaharu Didepak, Ini Dampaknya Bagi PDIP

"Dengan pendekatan berbasis kawasan yang komprehensif, kita tidak hanya memindahkan orang untuk menggarap lahan agar menghasilkan produk-produk tertentu. Tapi kita ingin memberdayakan potensi sumberdaya manusia dan sumberdaya alam kita secara lestari untuk membangun ekonomi yang mampu menghasilkan kesejahteraan yang lebih merata bagi masyarakat di kawasan transmigrasi dan daerah sekitarnya" ujar Marwan.

Program dirancang karena pembangunan nasional yang selama ini terkosentrasi di Jawa, telah menciptakan kesenjangan sosial ekonomi terhadap wilayah-wilayah di luar Jawa. Khususnya di kawasan timur Indonesia.

Hal itu tercermin pada masih banyaknya daerah tertinggal yang sebagian besar berada di Papua, Maluku, Nusa Tenggara, Sulawesi dan Kalimantan.

"Peran penting transmigrasi adalah memecah konsentrasi itu melalui penataan mobilisasi penduduk untuk menempati dan membangun wilayah terpencil yang belum banyak tersentuh pembangunan, mengubahnya menjadi kawasan produktif yang menjadi pusat pertumbuhan ekonomi yang mendukung percepatan pembangunan daerah,"ujarnya.(gir/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemerintah Didesak Rehabilitasi 12 Situs Islam yang Diblokir


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler