Petani Bawang Merah Solok Menjerit, Bulog Cuek

Minggu, 21 Mei 2017 – 21:51 WIB
Tanaman bawang hasil petani Solok. Foto: Humas Kementan

jpnn.com, SOLOK - Janji memang indah jika benar ditepati, tetapi tidak begitu pula dengan para petani bawang yang ada di Kabupaten Solo, Agam, Kabupaten Lima Puluh Kota.

Para petani bawang di daerah tiga bulan yang lalu senang karena ada janji Bulog yang menyejukkan.

BACA JUGA: Jaga Stok Daging Sapi Jelang Puasa, Kementan Gelar Sidak

Kini para petani sedang menderita karena Bulog hingga saat ini belum datang menolong mereka, harga bawang merah anjlok lagi.

Seorang petani bawang merah bernama Edward Jamil dari desa Alahan Panjang, Kabupaten Solok menuturkan bahwa saat ini harga bawang merahnya hanya laku dijual pada harga Rp. 12.000 sd. Rp. 13.000 (ukuran jumbo) dàn super pada harga Rp. 9000 sampai dengan Rp. 10.000.

BACA JUGA: Menteri Amran: Mari Perangi Kartel Pangan

Padahal, menurutnya, beberapa bulan yang lalu ketika Menteri Pertanian datang ke Solok harga berada pada posisi Rp. 24.000 sd. Rp. 25.000.

Kemudian pada saat itu Bulog berjanji jika harga jatuh akan dibeli dikisaran harga Rp. 15.000.

BACA JUGA: Serap Gabah Turun, KTNA Minta Bulog Jangan Main-Main!

"Namun pada saat harga jatuh Rp. 12.000, petugas Bulog tidak pernah kelihatan dan ketika dicoba dihubungi jawabannya bèlum ada printah pimpinan dari pusat," ujar salah sèorang petugas divre Bulog.

Hal yang sama diceritakan Muknaldi petani bawang merah dari Kabupaten Solok.

Dia menceritakan bahwa harga di daerahnya sekarang Rp. 11.000 (ukuran jumbo) jatuh.

Dia mengatakan sekitar tiga bulan lalu sewaktu Menteri Pertanian Amran Sulaiman datang ke Solok, Bulog berjanji di depan akan membeli bawang merah jika harganya jatuh.

Harga yang dijanjikan adalah Rp. 15.000 pada saat itu. Namun, itu tidak terealisasi saat ini.

"Bulog tidak kelihatan, sepertinya cuek saja dengan derita kami", kata petani Muknaldi.

Padahal sesuai arahan Presiden RI, bahwa pemerintah harus hadir di tengah petani ketika ada masalah.

Bulog sebagai badan yang telah ditunjuk pemerintah untuk membeli komoditas strategis (beras, bawang, jagung, kedelai) harus melakukan perintah tersebut.

Hal ini untuk menjaga kestabilan harga di pasar.

Yang paling mengherankan buat para petani di Solok ini adalah para pegawai Bulog tetap bergerilya membeli bawang para petani dengan harga rendah Rp. 11.000.

Ketika dikonfirmasi sekali lagi ke divre Bulog Solok, jawabannya sama "belum ada perintah dari pusat". (adv/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mentan Gelar Operasi Pasar Bawang Putih di Surabaya, Hasilnya?


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Kementan  

Terpopuler