Menteri Siti Protes Keras Tuduhan Parlemen Eropa

Jumat, 07 April 2017 – 21:13 WIB
Menteri LHK Siti Nurbaya. Foto: dok jpnn

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI Siti Nurbaya tidak terima dengan tuduhan parlemen Eropa terhadap Indonesia.

Tuduhan itu menyebut perkebunan sawit Indonesia adalah masalah besar yang dikaitkan dengan isu korupsi, pekerja anak, pelanggaran HAM, penghilangan hak masyarakat adat.

BACA JUGA: Siti Ditanya soal Implementasi Perhutanan Sosial

Menurut Siti itu merupakan tuduhan yang keji dan tidak relevan lagi.

Itu disampaikan Siti menanggapi berita dengan disahkannya "Report on Palm Oil and Deforestation of Rainforests" oleh Parlemen Eropa di Starssbourg pada 4 April 2017.

BACA JUGA: 13.522 m2 Terumbu Karang Rusak Akibat Caledonian Sky

"Pemerintah Indonesia dalam kepemimpinan Bapak Presiden Jokowi justru sedang melaksanakan praktik-praktik sustainable management dalam pengelolaan sawit dan industri-industri land based lainnya saat ini dan sedang diintensifkan," paparnya saat kunjungan kerja di Helsinki, Finlandia.

Menteri Siti mengatakan sustainable development menjadi fokus pemerintah saat ini.

BACA JUGA: Rasio Kredit Macet Industri Sawit Hanya 0,7 Persen

Sama seperti orientasi Parlemen Eropa dan negara-negara lain di dunia, Indonesia juga termasuk yang di depan dalam upaya implementasi Paris Agreement.

"Dan kita memiliki ratifikasi Paris Agreement tersebut serta berbagai ratifikasi lainnya untuk langkah-langkah sustainable development. Bahkan tentang masyarakat adat telah diberikan perhatian khusus oleh presiden terhadap masyarakat adat. Hak-hak masyarakat adat diberikan dalam hal ini atas hutan adat. Langkah ini sedang terus berlangsung," urainya.

Oleh karena itu, lanjutnya, studi sawit Parlemen Eropa itu tidak lengkap dan tidak tepat dengan potret yang ada untuk Indonesia.

"Mosi Parlemen Eropa setidaknya telah menyinggung kedaulatan Indonesia, karena menuduh dan mengajak pihak-pihak untuk “boikot" investasi sawit dan pindah ke sunflower dan rapeseed. Indonesia akan mampu berhadapan dengan negara manapun di dunia, manakala kedaulatannya terusik," pungkas Menteri Siti. (rmo/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Lindungi Gambut, Terbitkan 4 Permen dan 2 Kepmen


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler