Menumpuk, Pantura Sempat Lumpuh

Minggu, 03 Agustus 2014 – 06:21 WIB

jpnn.com - CIREBON – Volume kendaaraan pada arus balik H+5 terus menunjukkan peningkatan. Saking padatnya, Polres Cirebon Kota harus melakukan rekayasa lalu lintas dengan mengarahkan pemudik ke jalur alternatif via Jl Raya Sunan Gunung Jati, setelah sempat lumpuh karena penumpukan parah dari Plered hingga exit tol Tegal Karang dari pukul 13.00 hingga pukul 15.00 WIB, Sabtu (2/8).

Pantauan Radar CIrebon (Grup JPNN), kepolisian terlihat bekerja keras. Hal ini disebabkan arus kendaraan roda empat yang mulai memasuki masa puncak arus balik menumpuk di exit tol Tegal Karang. Bahkan, pihak kepolisian pun sampai harus membuang sejumlah arus dari tol ke exit tol Plumbon.

BACA JUGA: Penerapan Biaya Nikah Memberatkan Masyarakat

Namun usaha ini dirasa tidak maksimal karena volume kendaraan dari arah Jateng via pantura mulai padat. Akhirnya, untuk beberapa saat kendaraan tidak bisa bergerak alias lumpuh.

Sehingga pihak Polres Cirebon Kota segera menutup pantura dan mengalihkan arus ke jalur alternatif untuk mengurai kepadatan di jalur pantura kabupaten. Selama dua jam arus balik pun berjalan dan kepadatan pun perlahan-lahan bisa diurai.

BACA JUGA: Lagi, Miras Oplosan Renggut 4 Nyawa

Tercatat, kendaraan roda dua yang melintas via Kota Cirebon menurut data yang dilansir Satlantas Polres Cirebon sebanyak 36.558 buah. Angka ini dihitung dari pukul 09.00 WIB hingga pukul 15.00 WIB.

Angka ini lebih banyak dibandingkan hari sebelumnya yang hanya 29.074 buah motor. Sedangkan untuk jumlah mobil pribadi 3.445 mobil pribadi yang melintas di Kota Cirebon pada waktu yang sama. Angka ini lebih kecil dari hari sebelumnya yang sempat menyentuh angka 4.563 mobil pribadi.

BACA JUGA: Rem Blong, Bus Masuk Jurang

Kapolres Cirebon Kota AKBP H Dani Kustoni SH SIK MHum melalui Kasat Lantas AKP Wadi Sa’bani SH SIK mengatakan, untuk pemudik yang melintas di pantura masih didominasi pemotor. Sedangkan kendaraan pribadi rupanya lebih memilih via tol, sehingga terjadi penumpukan luar biasa dan harus dilakukan rekayasa.

“Kita tetap lakukan rekayasa jika diperlukan, namun sepertinya rekayasa tersebut hanya akan tetap dilakukan pada siang hari karena sarana dan prasarana jalur alternatif masuk ke dalam kategori rawan jika dilakukan pada malam hari. Jalur Alternatif masih butuh penambahan sarana jika harus dilewati malam hari, resikonya terlalu besar jika lewat alternatif pada malam hari. Jadi rekayasanya kita intensifkan siang hari,” ujarnya.

Kurangnya penerangan jalan dan banyaknya U Turn ilegal ditakutkan akan menjadi penyebab utama kecelakaan jika jalur alternatif dilalui pada malam hari.

Sementara, berdasarkan data di posko penghitungan kendaraan Dishubinkom Kota Cirebon, rata-rata kendaraan yang melintas pada H+5, tercatat sebanyak 1.500 hingga 2.000 per 15 menit.

Kendaraan arus balik umumnya terlihat padat di sore hingga malam hari. Pada saat itu, kendaraan yang melintas bisa mencapai 5.000 per jam. Kendaraan roda dua tetap mendominasi arus balik pada tahun ini. Hal berbeda justru pada saat arus mudik kemarin.

Di mana intensitas kendaraan pemudik mulai padat di pagi hari hingga siang hari. Apabila membandingkan jumlah kendaraan arus mudik dan balik pada tahun ini, lebih banyak jumlah kendaraan arus mudik daripada jumlah kendaraan arus balik.

Hingga H+4 pada Jumat lalu, data yang tercatat jumlah kendaraan arus balik di bawah jumlah kendaraan mudik. Namun demikian, data bisa berkembang karena masih ada dua hari yang belum tercatat, yakni Sabtu dan Minggu, yang diyakini sebagai puncak arus balik tahun ini.

Hal yang sama juga terjadi di Tol Palikanci. Hingga H+4, data kendaraan arus balik tertinggi terjadi pada hari Jumat dengan total 82.947 kendaraan yang masuk. Padahal pada puncak arus mudik kemarin, kendaraan yang masuk bisa lebih dari 100 ribu. Selain itu, jika dibandingkan dengan tahun 2013, jumlah arus balik juga mengalami penurunan.

Sedangkan arus balik di Terminal Harjamukti sudah menunjukkan peningkatan sebesar 15-20 persen dibandingkan tahun lalu dan hari sebelumnya. Kepala Sub Tata Usaha UPTD Terminal, Zaenal Arifin mengatakan, peningkatan kendaraan terjadi pada pagi hingga siang hari. "Hari ini (kemarin, red) ada peningkatan penumpang sebesar 15-20 persen," tukasnya.

Zaenal menyebutkan peningkatan penumpang didominasi oleh penumpang dengan tujuan Merak. Di samping itu, terdapat juga peningkatan penumpang ke jurusan yang lain. "Namun yang mendominasi hari ini (kemarin, red) penumpang ke arah Merak," terangnya. (dri/jml/oet)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Diduga Honor Siluman, Istri Pejabat Kemenag Batal Diajukan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler