Menurut Akbar, Ini Cobaan yang Sangat Besar

Senin, 24 Juli 2017 – 06:53 WIB
Wakil Ketua Dewan Kehormatan Golkar Akbar Tanjung. Foto: dokumen JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Akbar Tandjung mengungkapkan kekhawatirannya terhadap kondisi terkini Partai Golkar.

Gara-gara Setya Novanto (Setnov) terbelit kasus korupsi proyek e-KTP, elektabilitas Partai Golkar terus menurun.

BACA JUGA: Pakar Hukum Pidana: Hakim Tidak Temukan Keterlibatan Novanto

Jika dibiarkan, menurut Wakil Ketua Dewan Kehormatan Partai Golkar tersebut, bisa jadi partai berlambang beringin rindang itu tidak mampu lolos ambang batas parliamentary threshold 4 persen.

Kekhawatiran tersebut diungkapkan saat Akbar menerima pengaduan Generasi Muda Partai Golkar (GMPG) terkait dengan kondisi partai setelah Setnov menjadi tersangka e-KTP.

BACA JUGA: Kasus Setya Novanto Berpotensi Bikin Golkar Terpecah Belah

Berdasar survei terakhir oleh sebuah media, elektabilitas Partai Golkar pada Juli lalu berkisar 7 persen. Itulah tren penurunan yang terus dialami Partai Golkar setelah bulan lalu elektabilitasnya berada di kisaran 11 persen.

’’Saat ini opini publik (terhadap Golkar, Red) sangat kuat. Ini cobaan yang sangat besar,’’ kata mantan ketua umum Partai Golkar tersebut.

BACA JUGA: DPD I Golkar Minta DPP Siapkan Strategi Khusus untuk Bela Novanto

Akbar khawatir status tersangka Setnov berdampak panjang pada institusi Partai Golkar. Proses peradilan yang berlangsung lama, di tengah posisi Setnov sebagai pimpinan partai, bakal dilihat publik sebagai bagian yang sama.

’’Tren yang ada sekarang akan terus turun. Kalau lebih dari 4 persen, Golkar masih punya wakil. Kalau di bawah 4 persen? Saya tak bisa bayangkan Golkar tak punya wakil di DPR,’’ ujar mantan ketua DPR tersebut.

Dalam pertemuan dengan GMPG, Ahmad Doli Kurnia selaku deklarator meminta dewan kehormatan melakukan langkah-langkah penyelamatan.

Berdasar anggaran dasar partai disebutkan bahwa dewan kehormatan berfungsi menjaga, mengembangkan, dan mengaktualisasikan nilai-nilai dasar dan kehormatan Partai Golkar.

’’Sikap yang ditunjukkan DPP seakan menutup mata terhadap pandangan yang berkembang di masyarakat atas kasus megaskandal korupsi e-KTP,’’ tuturnya.

Doli meminta Dewan Kehormatan Partai Golkar menentukan sikap. Sebab, dewan pembina yang dipimpin Aburizal Bakrie dan dewan pakar pimpinan Agung Laksono justru mendukung langkah DPP yang mempertahankan Setnov.

’’Cukup mengherankan, dewan yang lain malah memberikan dukungan, seolah tidak terjadi apa-apa. Padahal, ini terkait dengan etika Partai Golkar,’’ ungkapnya.

Akbar berjanji membahas aduan tersebut dengan Ketua Dewan Kehormatan Partai Golkar B.J. Habibie. Pembahasan itu menunggu kepulangan presiden ketiga RI tersebut yang saat ini masih berada di luar negeri. (bay/c14/fat)

BACA ARTIKEL LAINNYA... 32 DPD Golkar Bertemu Langsung dengan Novanto, Sepakat Tak Bakal Ada Munaslub


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler