Menyaksikan Acara Besar Tahunan Lelang Uang Langka

Uang Plano Diburu Kolektor, Yang Bergambar Bung Karno Termahal

Senin, 09 Agustus 2010 – 08:08 WIB
KOLEKSI: Puji Harsono menunjukkan uang plano berisi 50 pecahan Rp 2.000 seri AAA 000008 hingga BAZ 000008. Uang itu dilelang dengan harga awal Rp 10 juta, kemudian terjual Rp 30 juta. Foto : Ahmad Baidowi/JAWA POS

Setahun sekali, setiap Agustus, fokus penggemar uang langka tertuju pada even besar lelang uangSaat acara lelang pada Sabtu lalu (7/8), ratusan penggemar dari Indonesia bersaing dengan kolektor dari berbagai negara untuk memburu lembar-lembar uang langka

BACA JUGA: Mulai Kasus Tarif Parkir hingga Pesawat Delayed


  
AHMAD BAIDHOWI, Jakarta

   
SAAT itu ruang berukuran sekitar 30 x 15 meter tersebut riuh dengan tepuk tangan
Di bagian kanan, seorang perempuan duduk di meja mail bidder sambil mengacungkan kertas putih

BACA JUGA: Catat Cerita Para Eksil yang Ingin Mati di Tanah Kelahiran

Di bagian kiri, seorang pria juga mengacungkan kertas putih

   
Di depan, seorang panitia lelang menetapkan harga penawaran kepada para peserta

BACA JUGA: Asyiknya Menikmati Program Wisata Homestay di Kampung Malaysia

Dia terus menaikkan harga dengan kelipatan Rp 500 ribu"Kiri Rp 44 juta, kanan Rp 44,5 juta, kiri Rp 45 juta, kanan Rp 45,5 juta, kiri Rp 46 juta," teriaknyaKetika itulah, perempuan di sebelah kanan menurunkan kertas putih"Yak, kiri Rp 46 juta satu kali, kiri Rp 46 juta dua kali, kiri Rp 46 juta tiga kali...Oke, lot 405 terjual dengan harga Rp 46 juta kepada peserta lelang nomor tiga."
   
Itulah gambaran suasana lelang uang tahunan yang diadakan Java Auction di Hotel RedTop, kawasan Pecenongan, Jakarta, Sabtu lalu (7/8)Lot 405 adalah sebutan untuk jenis barang ke-405 yang dilelangLot itu menjadi salah satu koleksi yang paling diburu.
   
Jenis barang yang dilelang adalah uang plano atau uang bersambung, yang terdiri atas 45 lembar uang pecahan Rp 50.000 bergambar I Gusti Ngurah Rai pada bagian depan dan Danau Bedugul di bagian belakangUang yang dicetak pada 2005 itu memiliki seri AAA 000001 hingga BAV 000001"Uang plano memang salah satu jenis yang paling diburu kolektor," ujar Puji Harsono, kolektor uang langka sekaligus bos Java Auction, event organizer lelang uang langka di Indonesia
   
Tahun ini, ungkap Puji, Bank Indonesia (BI) menitipkan 14 uang plano untuk dilelangUang plano sengaja dicetak oleh BI dengan jumlah terbatas untuk dilelang kepada kolektorLantas, uang hasil lelang digunakan untuk kegiatan sosialMeski dalam bentuk bersambung, uang plano tersebut juga termasuk alat pembayaran yang sah.
   
Uang plano lain yang terjual dengan harga cukup tinggi adalah lot 396, yakni 50 lembar uang pecahan Rp 2.000 yang tersambung menjadi satu dengan nomor seri AAA 000002 hingga BAZ 000002Uang plano bergambar Pangeran Antasari pada bagian depan dan Tarian Dayak pada bagian belakang itu ditawarkan dengan harga Rp 10 jutaTetapi, kemudian uang itu terjual Rp 28,5 juta kepada mail bidder.
   
Mail bidder adalah istilah bagi peserta lelang yang tidak ikut hadir saat lelang, tapi menawar melalui surat ataupun e-mail yang dikirimkan kepada panitia lelangIdentitas mail bidder, yang sebagian besar dari luar negeri, amat dirahasiakan.
   
Uang plano lainnya, yakni lot 398, terjual dengan harga Rp 30 jutaSedangkan lot 402 terjual Rp 37 jutaSemuanya dimenangkan peserta lelang nomor 3Lot 398 terdiri atas 50 uang pecahan Rp 2.000 seri AAA 000008 hingga BAZ 000008Sementara itu, lot 402 adalah uang plano yang terdiri atas 45 lembar uang pecahan Rp 10.000 dengan seri AAA 000008 hingga BAV 000008.
   
Adapun lot 407 adalah uang plano yang terdiri atas 45 uang pecahan Rp 50.000 dengan seri AAA 000008 hingga BAV 000008Benda itu terjual Rp 41,5 juta kepada mail bidderSaat jeda lelang, Jawa Pos menemui peserta lelang nomor 3 yang hari itu memenangkan lelang tiga uang plano dengan total nilai Rp 113 jutaDia menolak menyebutkan identitasnyaDitanya alasannya memburu uang plano, kolektor berusia 40 tahun itu menjawab singkat"Harganya masih murah, Mas," katanya.
   
Dia mengungkapkan, uang cetakan pertama seperti lot 405 berupa uang plano Rp 50.000 seri AAA 000001 hingga BAV 000001 dengan harga lelang Rp 46 juta termasuk masih murahDia lantas mencontohkan, pada lelang 2009 uang plano yang terdiri atas 50 uang pecahan baru Rp 2.000 dengan nomor seri mulai AAA 0000001 terjual Rp 122 juta"Tahun lalu saya kalah (dalam lelang)," ujarnya.
   
Kolektor asal Jakarta itu menyebut, harga Rp 122 juta sebenarnya termasuk murah untuk ukuran uang yang dicetak kali pertama"Di luar negeri, misalnya, harga uang cetakan pertama dolar Singapura (SGD) bisa mencapai miliaran rupiah," terangnya.
   
Ketua Asosiasi Numismatik Indonesia (ANI) Shofwan menjelaskan, bagi kolektor uang langka, harga memang bukan menjadi soal"Kalau sudah mengincar barang, meski harganya ratusan juta dan bahkan miliaran rupiah, juga bakal dibeli," ujarnya.
   
Apalagi, kata dia, jika peserta lelang adalah utusan museum luar negeriSelain penggemar individu atau perorangan, tidak jarang peserta lelang adalah utusan museum yang tengah memburu tipe-tipe uang tertentu untuk melengkapi koleksi merekaDalam lelang Sabtu lalu, beberapa peserta lelang datang dari luar negeriKebanyakan dari Singapura, Jepang, dan BelandaDua negara terakhir memang memiliki hubungan emosional dengan Indonesia.
   
Ratusan koleksi mata uang gulden dikeluarkan pemerintah Hindia BelandaSalah satunya pecahan 100 gulden seri Javanese Dancers keluaran 1938 yang ditawarkan Rp 15 juta per lembarAda pula koleksi spesimen satu set mata uang gulden yang terdiri atas delapan lembar pecahan 5, 10, 25, 50, 100, 200, 500, dan 1.000 guldenSatu set uang gulden tersebut ditawarkan Rp 85 juta, tapi tidak terjual dalam lelang.
   
Puji menambahkan, selama enam tahun even lelang uang langka yang diadakannya, peminat dari Belanda selalu turut sertaBahkan, jumlahnya mencapai puluhanSelain beberapa peserta hadir langsung, ada pula yang mengikuti lelang dengan mekanisme mail bidder melalui e-mail ataupun phone bidder melalui sambungan telepon internasional"Tahun ini ada pula peserta lelang baru dari Rusia, Brazil, maupun Latvia," sebutnya.
   
Puji mengakui, tahun ini lelang uang langka tidak seramai beberapa tahun laluDia menduga imbas krisis ekonomi global pada akhir 2008 mungkin jadi penyebabnyaSebab, dampak krisis tersebut masih terasa hingga saat ini.Karena itu, koleksi superlangka berupa sambungan uang pecahan Rp 600 bergambar Presiden Soekarno keluaran 1948 tidak terjualPadahal, itu koleksi satu-satunyaBeberapa tahun lalu koleksi tersebut paling diburu para kolektor"Harga yang ditawarkan Rp 350 juta atau termahal dalam lelangTetapi, untuk barang selangka itu, harga tersebut pantas," tutur Puji.
   
Total terdapat 1.490 item barang yang dilelang Sabtu laluSebagian besar berupa uang kertasAda pula uang logam, lukisan, hingga prangkoSelain koleksi milik Java Auction, barang-barang lain adalah milik kolektor yang dititipkan untuk dilelangTotal nilai hasil lelang mencapai kisaran Rp 250 juta(c2/dwi)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mencairkan Pasang Surut Diplomasi dengan Budaya


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler