jpnn.com, BANDUNG - Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil mengatakan, saat ini Pemprov Jabar sedang mengkaji rencana pemindahan Ibu Kota Provinsi Jawa Barat dari Kota Bandung ke tempat lain.
Kajian tersebut sudah masuk dalam Perda tentang Perubahan atas Perda Jabar Nomor 22 tahun 2010 tentang RTRW Jabar tahun 2009-2029.
BACA JUGA: Keren, Desa di Jawa Barat Akan Dipasang WiFi Gratis
"Jadi di dalam Segitiga Rebana (Cirebon-Patimban-Kertajati) sudah masukkan, penataan jalur transporasi sudah masuk," kata Emil -sapaan Ridwan Kamil- di Bandung, Kamis (29/8).
Menurut dia, di dalam revisi tersebut termasuk persetujuan wacana perpindahan pusat pemerintahan yang akan dikaji lebih lanjut oleh Pemprov Jabar dalam waktu tak terlalu lama.
BACA JUGA: Respons Presiden Jokowi Soal Masukan Ridwan Kamil Terkait Ibu Kota Baru
"(Lokasi pemindahan Ibu Kota Provinsi Jabar) itu ada di Tegalluar, Walini, atau Segitiga Rebana juga, karena pada dasarnya secara fisik Kota Bandung sama seperti Jakarta, sudah tidak cocok lagi melayani pusat pemerintahan," kata dia.
BACA JUGA: Bertemu Jokowi, Ridwan Kamil Minta Perencanaan Ibu Kota Baru Dikaji Ulang
BACA JUGA: Bertemu Jokowi, Ridwan Kamil Minta Perencanaan Ibu Kota Baru Dikaji Ulang
Lebih lanjut Emil mengatakan, masih terpisah-pisahnya kantor pemerintahan Pemprov Jawa Barat di berbagao lokasi di Kota Bandung membuat roda pemerintahan tidak produktif.
Selain itu, pihaknya menargetkan kajian tentang pemindahan Ibu Kota Provinsi Jabar ini bisa dilakukan dalam enam bulan ke depan.
"Untuk kajian dilaksanakan enam bulan ke depan, nanti media dikabari lagi. Calon lokasi terbuka sebenarnya, tapi sementara tiga tempat itu," ujarnya.
Dia menambahkan, semua kemungkinan terkait perpindahan Ibu Kota Provinsi Jabar butuh kajian yang mendalam dan pihaknya akan menilai lokasi yang minim risiko, aksesibilitas, tingkat ekonomi, ketersediaan air dan lain-lain. "Pokoknya tahun depan kita kabari," katanya. (asj/ant/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bus Sekolah Sepi Peminat
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti