Merasa Ikut Mendirikan PAN, Wanda Sedih Terima Pemecatan

Selasa, 16 September 2014 – 15:40 WIB
Wanda Hamidah dalam jumpa pers di Jakarta Pusat, Selasa (16/9). Foto: Yessy Astrada/JPNN.Com

jpnn.com - JAKARTA - Wanda Hamidah merasa sedih atas pemecatan dirinya dari posisi sebagai kader Partai Amanat Nasional (PAN). Salah satu yang membuatnya sedih karena pemecatan itu tidak didahului pemanggilan. Padahal, Wanda merasa selama ini sudah ikut membesarkan PAN sejak awal berdiri.

"Sebagai orang yang turut mendirikan PAN sejak tahun 1998, saya sedih. Saya sudah 16 tahun di PAN," ungkap Wanda saat menggelar jumpa pers di Jalan Kebon Sirih, Jakarta, Rabu (16/9).

BACA JUGA: DPR Setujui Pengesahan RUU Pencemaran Asap Lintas Batas

Namun, ia menegaskan bahwa kesedihan itu bukan karena langkah politiknya yang memilih mendukung pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla di pemilu presiden lalu. Sementara PAN jelas-jelas mengusung pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.

Mantan anggota DPRD DKI Jakarta itu justru sama sekali tak menyesal telah mendukung Jokowi-JK dalam Pilpres 2014. Kekecewaan justru muncul lantaran suaranya sebagai kader tidak didengar PAN.

BACA JUGA: 27 Perusahaan yang Beroperasi di Riau Dilaporkan ke KPK

"Saya terima konsekuensi logis atas langkah yang saya ambil pada pilpres kemarin. Saya tidak kecewa atas pemberhentian ini, saya tidak ada penyesalan apapun. Sebaliknya kekecewaan terbesar saya terhadap apa yang mengancam kita, yaitu kekuasaan elite politik yang hendak memasung suara saya dan suara rakyat," bebernya.

Meski bertentangan dengan sikap partai, Wanda selama ini mengaku sudah berusaha untuk melakukan perlawanan, agar suaranya bisa didengar oleh elite PAN. Hanya saja, upaya itu kini sia-sia belaka.

BACA JUGA: Perberat Hukuman Luthfi, Wasekjen PKS: Putusan MA Ngawur

"Perlawanan di dalam dan di luar parpol sudah dan terus saya lakukan. Perjuangan reformasi dan demokrasi selalu saya lakukan baik di dalam dan di luar," akunya. (chi/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sikapi Kisruh PPP, Menkumham tak Mau Gegabah


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler