Hasil riset terhadap lebih dari 6 ribu perempuan dan anak-anak mereka menyimpulkan bahwa merokok di saat hamil bisa mengubah DNA janin di dalam kandungan.
Dari 6.685 bayi yang dianalisis, 13 persen merupakan bayi yang dilahirkan dari ibu yang merokok secara tetap di saat hamil.
BACA JUGA: Australia Berharap Indonesia Impor 200 Ribu Sapi Untuk Caturwulan Kedua 2016
Sementara 25 persen bayi lainnya lahir dari ibu yang hanya merokok sesekali atau sama sekali berhenti di awal masa kehamilan.
Di antara ibu yang terus merokok itu, peneliti mengidentifikasi 6.073 lokasi dimana DNA bayinya mengalami modifikasi kimiawi yang berbeda dengan bayi yang lahir dari ibu yang sama sekali tidak merokok.
BACA JUGA: Universitas Sydney Terapkan Program S1 Empat Tahun
Sekitar separuh dari lokasi DNA ini bisa dirujuk ke gen tertentu.
"Kebanyakan terkait dengan masa perkembangan janin," kata Dr Bonnie Joubert, dari Amerika yang menuliskan laporan riset ini dalam American Journal od Human Genetics.
BACA JUGA: Australia Dituduh Pilih-Pilih Pengungsi TimTeng yang Masuk ke Negaranya
Dia menjelaskan perubahan terjadi pada DNA yang terkait dengan paru-paru dan perkembangan sistem syaraf janin, serta kanker terkait rokok.
Sampel DNA diambil dari dari darah tali pusar bayi sesudah lahir.
Para peneliti menambahkan bahwa perubahan seperti itu jarang terlihat pada bayi dari ibu yang tidak merokok selama hamil.
Kalangan medis memang telah lama memperingatkan bahwa wanita hamil yang merokok bisa mengakibatkan dampak buruk bagi kandungannya dan bayinya yang lahir kelak, seperti penyakit paru-paru.
Namun di Australia sendiri, sekitar 11 persen wanita hamil masih terus merokok.
ABC/AFP
BACA ARTIKEL LAINNYA... Perempuan Sering Banyak Berkorban Untuk Jadi Atlet Profesional