Mesin Jepang Siap Isi Pasar Indonesia

Selasa, 21 Juni 2011 – 14:18 WIB
JAKARTA - Mesin tekstil produksi Jepang siap mengisi pasar tanah airKarena kebutuhan permesinan khusus tekstil sangat tinggi

BACA JUGA: Hapus Subsidi Mobil Pribadi

Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) menyatakan sekitar 20 perusahaan mesin asal Jepang berminat masuk pasar dalam negeri.

Ketua API Ade Sudrajat mengatakan 20 perusahaan Jepang yang memproduksi mesin tekstil tersebut memiliki perbedaan kekhususan
Menurutnya, mereka sudah menyatakan keinginan masuk ke Indonesia

BACA JUGA: Menkeu Minta Audit Saham Bakrie di Newmont

"Beragam mulai dari mesin tenun, mesin celup dan lain-lain
Dan, produsen tiap permesinan berbeda," ucapnya kemarin (20/6).

Dijelaskan, awalnya produsen mesin asal Jepang tersebut akan membuka vendor di Indonesia

BACA JUGA: Bea Masuk Bikin Film Hollywood Tak Langsung Bisa Masuk

Kemudian kalau sudah ada kesepakatan kerjasama memungkinkan bagi mereka untuk mendirikan pabrikTujuannya mempermudah mendapatkan bahan baku.

Namun untuk mendirikan pabrik, mereka terkendala infrastrukturKarena itu, selain meminta perbaikan infrastruktur, pemberian insentif juga diharapkan"Akan sulit bagi mereka untuk merealisasikan pembangunan pabrik jika infrastruktur tak memadai," tandasnya.

Di sisi lain diakui kualitas mesin buatan Jepang jauh lebih tinggi dibandingkan produksi TiongkokNamun, karena harganya lebih murah sehingga kebanyakan industri tekstil dalam negeri memakai mesin TiongkokDulu, hampir 50 persen industri tekstil di Indonesia memakai mesin buatan JepangOleh karena itu diyakini kalau rencana investasi tersebut bisa direalisasikan maka harga mesin bisa lebih murah.

Sebelumnya, Menteri Perindustrian MS Hidayat bertemu dengan asosiasi produsen mesin tekstil di JepangDi antara sekian produsen tersebut menyatakan tertarik berinvestasi di IndonesiaRencana tersebut disambut baik oleh HidayatPasalnya, pertumbuhan industri tekstil dan produk tekstil serta alas kaki signifikan.

Terkait investasi, pihaknya berencana memberikan insentif berupa BMDTP dan insentif fiskalKarena itu pemberian insentif tersebut diharapkan dapat membuat harga mesin milik produsen Jepang bisa lebih rendahSelama ini harga mesin asal Jepang lebih mahal sekitar 40 persen dibandingkan asal Tiongkok"Harga harus kompetitif, meski produk Jepang lebih baik kualitasnya," tuturnya(res)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Soal Gaji ke-13, Menkeu Minta PNS Bersabar


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler