jpnn.com - BATAM - PLN Batam akan melakukan pemadaman listrik bergilir selama 39 hari mulai 5 Mei hingga 12 Juni mendatang. Pelanggan PLN akan merasakan pemadaman listrik dua kali per minggu. Sekali padam, listrik tak menyala selama tiga jam.
Hal itu merupakan dampak pemeliharaan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Tanjungkasam. Pemadaman listrik tersebut diumumkan jajaran direksi PLN Batam, Jumat (2/5) kemarin.
Operation Director PT PLN Batam M Tagor EB Sidjabat mengatakan, pihaknya melakukan pemeliharaan dua pembangkit listrik di Tanjungkasam yang meliputi pemeliharaan boiler, turbin, dan overhoul mesin mulai 5 Mei – 12 Juni mendatang. Konsekuensinya, pasokan listrik Batam berkurang 55 megawatt (MW).
BACA JUGA: Gunung Slamet Siaga, Jalur Evakuasi justru Rusak
Dalam kondisi normal, kemampuan listrik Batam sebesar 340 MW, sedangkan beban puncak tertinggi mencapai 320 MW. Dengan tak beroperasinya PLTU Tanjungkasam, pasokan listrik berkurang menjadi 285 MW.
“Cadangan akan berkurang selama masa pemeliharaan, yang menyebabkan 55 MW keluar dari sistem. Dengan kata lain, akan ada defisit pasokan selama masa pemeliharaan sekitar 35 MW,” katanya.
Mengapa pemeliharaan listrik dilaksanakan bulan ini? “Pemeliharaan mutlak dilakukan dan tidak dapat ditunda. Penundaan akan menimbulkan masalah berupa gangguan yang bisa muncul kapan saja. Dan ini harus dihindari dengan melakukan pemeliharaan,” ujarnya.
BACA JUGA: Mau ke Kebun, Kaget Ketemu Kaki Manusia di Karung
Karena pasokan berkurang, pelanggan PLN akan merasakan pemadaman bergilir dua kali dalam satu minggu. Pemadaman listrik akan terjadi selama 3 jam yang terjadi sekitar pukul 14.00- 17.00 WIB dan 17.00-20.00 WIB.
“Nah, pemadaman listrik untuk perumahan akan terjadi pada siang hari selama 3 jam. Sedangkan malam hari giliran untuk kawasan industri dan bisnis. Hal ini kita lakukan agar pelanggan perumahan tak terganggu, apalagi dengan aktivitas anak yang umumnya dilakukan malam hari,” papar Tagor.
BACA JUGA: Masalah Kesos Bisa Diatasi Pandu Gempita
Khusus selama Ujian Nasional (UN) SMP tanggal 5-7 Mei dan UN SD 19-21 Mei, pihaknya akan berupaya tak memadamkan listrik pada siang dan malam hari. Sehingga tidak mengganggu pelaksanaan UN.
“Kami menyadari jika pelanggan mengalami ketidaknyamanan, karena ada gangguan pasokan listrik ini. Kami meminta maaf yang sedalam-dalamnya. Kami juga mengimbau agar masyarakat bisa berhemat menggunakan listrik. Dengan mematikan lampu dan alat-alat elektronik jika tak digunakan lagi,” jelasnya.
President Director PLN Batam Dadan Kurniadipura pemadaman bergilir terjadi karena kondisi pasokan listrik yang tidak stabil. “Hal ini juga kita lakukan demi kesuksesan MTQ nasional yang membutuhkan daya listrik 5 MW di luar beban biasa. Karena itu kami minta maaf kepada para pelanggan atas pemadaman ini,” ujarnya.
Menurutnya, dengan adanya pemadaman listrik, pihaknya akan memberikan kompensasi kepada masyarakat bila pemadaman terjadi melebihi Peraturan Walikota (Perwako) soal ketenaga listrikan. Kompensasi tersebut akan diberikan melalui pemotongan tarif listrik pelanggan.
“Batam ini berbeda dengan daerah lainnya, dimana kami harus mengikuti aturan pemerintah. Jadi kalau kami melanggar, kami harus ikuti aturan yang telah ditetapkan. Apapun aturannya itu akan kami jalankan. Jadi masyarakat tak usah takut. Jika matinya tak sesuai, maka secara otomatis kompensasi itu akan berlangsung melalui pemotongan tarif listrik,” jelas Dadan.(tim)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hanya Dua Bulan, Banyuwangi Entaskan 11.844 Warga Buta Aksara
Redaktur : Tim Redaksi